Masa kampanye peserta pemira calon Gubernur dan Wakil Gubernur Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau FMIPA telah berakhir pada 7 Desember lalu. Hari terakhir masa kampanye, kedua pasangan calon (paslon) saling beradu program yang dilaksanakan di halaman samping gedung kuliah Biologi FMIPA.
Panitia Pemilihan Raya Fakultas (PPRF) membagi kampanye akbar menjadi empat sesi. Pertama sesi penyampaian visi misi. Lalu sesi penyampaian atau mosi terhadap suatu masalah dan tanya jawab oleh paslon kepada paslon lainnya. Terakhir, tanya jawab yang diajukan oleh mahasiswa yang hadir secara luring.
Paslon nomor urut 01, Ilham Yusro dan M. Ezat Taufik tawarkan visinya. Menjadi rumah untuk membangun kekeluargaan yang harmonis menuju FMIPA yang ANDAL (Adil, Nalar, dedikatif dan Asa Literasi). Sementara M. Aditya Pratama yang berduet dengan Rialdy nomor urut 02, hadir dengan visi bersinergi bersama membangun makna untuk FMIPA.
Setelah kampanye akbar, kegiatan selanjutnya adalah masa tenang yang akan dilaksanakan selama dua hari, 8-9 Desember. Pada masa tenang, paslon dan tim sukses tidak boleh lagi melakukan aktivitas kampanye. Baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kampanye dan masa tenang sudah terlewati. Tiba saatnya Mahasiswa FMIPA laksanakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur mahasiswa. Aula Auditorium FMIPA jadi tempat pemungutan suara sekaligus penetapan hasil Pemira ini, pada Sabtu (10/12).
Nama M. Aditya Pratama dan Rialdy pun diumumkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Mahasiswa FMIPA setahun mendatang. Menggantikan Plt. Robby Feriko Syahreza.
Paslon dengan nomor urut 02 ini menang setelah mengumpulkan 585 suara, sedangkan paslon nomor urut 01, Ilham Yusro – M. Ezat Taufiq mendapat 503 suara. Penetapan hasil perhitungan pun turut disaksikan Mahasiswa FMIPA.
Ketua Pelaksana Pemira, Taufik Qurrahman sebut ada 1096 suara yang masuk dari 2594 Daftar Pemilih Tetap. Suara sah terhitung berjumlah 1088. 8 sisanya dianggap tidak sah. Sebanyak 1.498 mahasiswa memilih untuk tak gunakan hak pilihnya.
Tak selalu berjalan mulus, Taufik sampaikan kendalanya. Mulai dari jaringan internet yang terganggu, sebab WiFi Dekanat FMIPA dapat diakses secara bebas. Pun panitia yang kewalahan melayani antrean mahasiswa yang antusias untuk memilih paslonnya hingga pintu keluar
Namun, Taufik mengaku senang karena partisipasi pesta demokrasi FMIPA ini lebih banyak dari tahun sebelumnya. Ada 42 persen partisipan dari 2594 mahasiswa aktif. Ini lebih banyak, dibandingkan tahun sebelumnya yang suara sahnya tak sampai seribuan.
Taufik berharap kandidat yang terpilih merupakan kandidat terbaik. FMIPA lebih maju lagi. Selain itu juga, partisipasi untuk tahun depan lebih ditingkatkan lagi untuk seluruh mahasiswa aktif FMIPA.
Pasca kemenangan tersebut, Aditya – Rialdy mengaku perasaannya campur aduk terhadap hasil Pemira.
“Perasaan campur aduk, deg-degan, sekarang sudah pengumuman hasilnya. Sekarang terpilih menjadi gubernur,” ucap Aditya.
Aditya bilang, langkah pertama yang akan dilakukan saat ditetapkan menjadi gubernur dan wakil gubernur adalah merangkul lima jurusan yang ada di FMIPA. Mengajak seluruh bupati himpunan mahasiswa untuk berdiskusi. Agar dapat mewujudkan FMIPA yang maju dan bersinergi.
Paslon terpilih ini juga sebut misinya, yaitu menciptakan kader pergerakan antar kelembagaan yang solutif dan harmonis. Kemudian meningkatkan prestasi dan potensi minat bakat serta mengembangkan kreativitas riset.
Lalu, menyediakan sumber informasi yang aktif dan kolaboratif. Serta menjadikan inisiator kepedulian terhadap isu sosial dan lingkungan.
Gubernur terpilih ini jelaskan, bahwa BEM FMIPA bakal menjadi tempat aspiratif, responsif, dan solutif dalam memajukan prestasi yang aktif dan produktif. Juga, menjadi inisiator pergerakan dalam bidang kemasyarakatan dan lingkungan.
Lanjutnya, paslon ini akan menciptakan pergerakan secara kolektif, menciptakan sebuah wadah diskusi, dan menerapkan sistem akar serabut dalam hierarki kepemimpinan.
“Dari atas turun ke bawah dari yang bawahnya turun ke bawah hingga sampai kepada unsur paling bawahnya,” jelas Adit.
Rialdy, wakil gubernur terpilih pun sampaikan harapannya. Ia harap agar kampus selalu terjaga dengan bersatunya para mahasiswa dari berbagai latar belakang.
“Semakin banyak perbedaan yang ada tentunya semakin banyak kesatuan-kesatuan yang kita ciptakan,” ungkapnya.
Penulis: Arthania Sinurat dan Afrila Yobi
Editor: Denisa Nur Aulia