Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa, Kampus Gobah Universitas Riau (UNRI), jadi tempat pengukuhan sembilan guru besar. Berlangsung dua hari pada 5-6 Juli secara virtual. Penobatan ini merupakan pengukuhan guru besar kedua kalinya ditahun 2023.
Ketua Senat UNRI Zulkarnaini lantik lima guru besar dihari pertama. Dengan tiga latar fakultas yang berbeda. Pertama ialah Prof. Dr. Drs. Andreas, M.M., Ak, dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Guru besar dari Program Studi Akuntansi ini, orasikan metode peningkatan reputasi profesi dimata publik. Yakni dengan menekankan komunikasi yang memadai antara perusahaan dan auditor. Harapnya, komunikasi ini dapat menjadi tumpuan para audit dalam mengatasi kesenjangan.
Ia pun sebutkan tiga komponen kesenjangan para audit. Yakni kesenjangan pengetahuan, kinerja, dan evolusi.
“Ketiga komponen tersebut harus diselesaikan secara terpisah,” tambahnya.
Lalu ada Prof. Dr. Enni Savitri, S.E., MM., Ak dari bidang Ilmu Akuntansi Manajemen. Melalui orasi ilmiahnya bertajuk Menajemen Laba, Konsep, Praktik, dan Konsekuensi. Enni bilang menajemen laba adalah salah satu strategi untuk meningkatkan laba.
Gunanya, supaya laporan keuangan terlihat baik dan menarik. Sehingga dapat meningkatkan kinerja dan penuhi ekspektasi pemangku kepentingan.
“Contohnya investor, keuangan, atau regulator,” terangnya.
Namun tambahnya, menajemen laba pun miliki dampak negatif. Yakni dapat merusak reputasi perusahaan, menimbulkan risiko hukum, dan merusak kepercayaan pemangku kepentingan.
“Oleh karena itu penelitian menajemen laba sangat penting untuk didalami.”
Ada tiga cara untuk aplikasikan menajemen laba, kata Enni. Pertama, dengan memindahkan beban ke periode selanjutnya. Lalu menaikkan nilai aset atau menurunkan nilai utang. Dan terakhir mengambil keuntungan dari perbedaan kurs valuta asing.
Selanjutnya Prof. Dr. Drs. Ali Yusri, M.S, dalam bidang Ilmu Politik dan Pemerintahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Orasinya berjudul Perkembangan Demokrasi dan Pemilihan Umum di Indonesia, Mewujudkan Cita-Cita Reformasi 1998.
Dalam penelitiannya, Ali sebutkan ada empat kandidat yang paling diprioritaskan partai untuk dijadikan calon legislatif, atau Caleg. Yaitu loyalis, tokoh masyarakat yang miliki basis massa, dan tokoh organisasi yang berpengaruh. Juga pengusaha individu yang milki kedekatan dengan elit partai.
Berikutnya Prof. Dr.-Ing. Lazuardi, M.Si dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan atau FMIPA. Lazuardi teliti instrumen uji berbasis biosensorm, yang digunakan untuk menguji kontamainan makanan dan air.
“Kami harap inovasi penelitian ini berpotensi menghasilkan alat hipnosis dengan skala industri yang lebih besar,” harapnya.
Saat dikukuhkan, Lazuardi lakukan orasi ilmiah bertajuk Instrumentasi Biosensor Berbasis Topologi Current Mirror: Peningkatan Kualitas Pengukuran Medis, Sains, dan Lingkungan.
Terakhir Prof. Dr. Rita Kurnia, M. Ed. Ia dilantik dalam bidang Ilmu Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, FKIP.
Rita katakan, penggunaan media mekatronika miliki peranan penting dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak didik. Media ini juga meningkatkan kemampuan bercerita para guru. Hingga mendukung proses pembelajaran.
“Saya berharap temuan ini dapat memberikan sumbangsih dalam pengembangan metode pembelajaran yang efektif serta memotivasi para pendidik untuk terus mengeksplorasi potensi media mekatronika,” kata Rita.
Pengukuhan guru besar ini dilanjutkan keeseokan harinya (6/7) di tempat yang sama. Zulkarnaini lantik empat guru besar yang keseluruhan dari Fakultas Teknik.
Pertama, Prof. Evelyn, S. T, M. Sc., Ph. D dari Ilmu Rekayasa Bioproses. Ia sampaikan proses makanan dan pencegahan penurunan kualitas biokimia yang sebabkan kerusakan pangan.
Lalu Prof. Dr. Padil, S.T, M.T. Padil bilang penerapan teknologi bioproses adalah bagian yang berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Yang dilihat dari indeks kesehatan, pendidikan, dan pengeluaran.
Berikutnya Prof. Dr. Sunarno, S.T., M.T. dalam bidang ilmu Rekayasa Kimia dan Katalis. Orasinya bertajuk Teknologi Peningkatan Kualitas Bio-Oil Sebagai Alternatif Bahan Bakar Cair Transportasi.
Penelitiannya mengenai penemuan bahan bakar sebagai energi alternatif. Sunarno katakan, sumber energi di Indonesia bergantung dengan minyak bumi yang jumlahnya kian menipis. Menurutnya, perlu ditemukan alternatif selain minyak bumi.
Terakhir ditutup oleh Prof. Ahmad Fadli, S.T., M.T, Ph.D. Melalui orasinya dengan judul Implan Tulang Berpori Berbahan Dasar Biokeramik Ramah Lingkungan untuk Masa Depan.
Melalui penelitiannya, Ahmad berharap implan tulang di Indonesia terpenuhi. Sebab permintaan akan implan tulang capai angka 88.000 pertahunnya.
Penghujung acara, Rektor UNRI, Sri Indarti sampaikan bahwa pengukuhan ini telah menambah jumlah guru besar yang ada di UNRI. Kini totalnya 94 guru besar.
FKIP dan Fakultas Perikanan paling banyak sejauh ini, berjumlah 20 orang. Menyusul FMIPA, bertotal 15 orang. Jumlah ini tak jauh berbeda dengan Fakultas Teknik, 14 orang. FEB 13 guru besar. 5 guru besar dari Fakultas Pertanian. FISIP miliki 6 guru besar. Fakultas Kedokteran paling sedikit, hanya 1 orang.
Rencana untuk tambah angka guru besar pun disebutkan oleh Sri. Berinci, 8 orang dari Faperika dan FMIPA. Lalu 5 orang dari FEB. 2 orang dari Fakultas Hukum, FK, Faperta, dan Teknik.
“Dan dalam waktu dekat Insha Allah, UNRI juga akan mengukuhkan, mudah-mudahan 29 orang guru besar,” ujarnya.
Sri Indarti harap dengan dikukuhkan sembilan guru besar, membuat keberadaan UNRI makin diakui oleh masyarakat. Sebab, gelar guru besar tunjukkan pengakuan atas kompetensi di bidang akademik.
“Peran ilmu pengetahuan sangat penting dalam membangun sebuah peradaban akademik,” tutupnya.
Penulis: Mutiara Fassya
Editor: Arthania Sinurat