Puluhan mahasiswa berkumpul di Ruang Olahraga dan Seni Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Batra Universitas Riau (UNRI). Bertajuk Meningkatkan Minat Masyarakat Melalui Ekspresi Seni Kaula Muda yang Inovatif, Unggul, dan Kreatif.
Acara Sastra, Musik, Tari, Teater,dan Sinematografi (SMaRTS) Fest ini ditaja UKM Batra pada Sabtu (21/10). Berlangsung selama enam hari, dimulai dari tanggal 21-25 Oktober.
Ketua pelaksana, Arief Ersyandi dalam sambutannya katakan SMaRTS Fest menggabungkan beberapa ekspresi seni. Dengan tampilkan 5 bidang yakni sastra, musik, tari, sinematografi, dan teater.
“Dengan menghadirkan pemateri-pemateri yang luar biasa dari seniman kampus maupun seniman Riau,” tambahnya.
Ia katakan SMaRTS ini bertujuan untuk menampilkan dan mempromosikan bakat seni mahasiswa. Juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengungkapkan diri melalui seni.
Selanjutnya kata sambutan dari Ketua Umum UKM Batra, Ryco Sudarjad. Ia katakan parade teater berlangsung dalam 4 sesi.
“Diadakan dalam 4 malam dimana malam itu adalah malam pertama acara tersebut,” ucapnya.
Selanjutnya penampilan Tari Bujang Ganong yang berasal dari Ponorogo. Tarian ini dibawakan oleh divisi tari UKM Batra UNRI. Kemudian penampilan musikalisasi puisi dari divisi musik UKM Batra.
Dilanjutkan acara puncak yakni penampilan teater, bertajuk Orang Kasar. Teater ini merupakan karya Anton Chekov yang dimodifikasi dari karya WS Rendra tanpa menghilangkan ciri khasnya.
Teater ini menceritakan seorang wanita setia yang ditinggal mati oleh suaminya. Ia berada dalam kesedihan yang berlarut, tetapi kemudian ia jatuh cinta kepada seorang pria kasar. Pesan dari teater ini ialah lingkungan keras sangat berpengaruh terhadap karakter orang menjadi kasar.
Salah seorang mahasiswa Agroteknologi yang menonton penampilan tersebut katakan “Dari penampilannya, keren kali, serius.”
Ada juga M. Hidayat. Mahasiswa Matematika ini katakan acara ini sangat menarik. Ia mengaku banyak pesan moral yang bisa diambil.
“Untuk acaranya cukup menarik dan pesan yang disampaikan dari cerita tersebut juga tersampaikan. Para aktor nya keren-keren dan sangat menjiwai peran. Pokoknya keren deh untuk acaranya,” ucapnya.
Fajar Arya Dwiputra mahasiswa Statistika dan peserta SMaRTS Fest ceritakan pengalamannya. Dimulai dari registrasi pendaftaran, wawancara, eksplorasi rasa, lalu uji panggung. Uji panggung ialah proses penerimaan anggota baru 2023.
Kata Fajar, uji panggung ini dilaksanakan di daerah Gema, Kabupaten Kampar. Diadakan selama 2 hari 1 malam, katanya.
“Selama uji panggung ini emang benar-benar seru dan unik, karena ketemu orang-orang dari berbagai fakultas, kegiatan kesenian yang bebas berkreatifitas. Intinya seru lah,” ucapnya.
Lalu, Fajar ceritakan kendalanya yaitu beradaptasi dengan lingkungan baru. “Saat uji panggung masih sedikit canggung dengan berbagai orang yang berasal dari berbagai fakultas. Terlebih lagi disana masih banyak senior-senior atau bahkan alumni yang udah lulus sejak lama menjadi pengamat uji panggung kami, jadi gugup aja gitu.”
Fajar pun sampaikan harapannya. Yaitu mendapat lebih banyak ilmu dan memperbanyak relasi.
“Harapan kedepan nya mendapatkan lebih banyak ilmu dari batra nya, karena sekarang udah resmi jadi anggota. Lalu mendapat relasi dalam lingkup jaringan teater Riau bahkan sampai rekan-rekan kesenian dari berbagai daerah di indonesia,” tutupnya.
Penulis: Ahsan Dzul Fahmi
Editor: Arthania Sinurat