Ego-Rayatul Peroleh Suara Terbanyak pada Pemira FKIP

Duet Ego Prayogo dan Rayatul Akbar mendapati suara terbanyak pada Pemilihan Raya Gubernur dan Wakil Gubernur Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau atau Pemira FKIP UNRI, Senin (6/11).

Pasangan nomor urut dua ini unggul 1041 suara dari total 1889 suara. Sementara saingannya Syed Fajar Yusfery dengan Farhan Arba Alit kantongi 848 suara.

“Semoga FKIP semakin maju. Amanah ini tidak hanya kami berdua namun seluruh mahasiswa FKIP yang menjadi objek untuk menjalankan proker-proker yang kami buat,” harap Ego sambut kemenangannya.

Pun untuk langkah ke depannya, pasangan dari Pendidikan Sejarah dan Pendidikan Fisika ini telah tetapkan beberapa program kerja. Ialah adakan perkumpulan antar bupati di FKIP sebulan sekali dan mengembangkan Ekrab. Merupakan pendanaan online yang menampung jualanan Hima di FKIP.

Selaras dengan fakultas, program selanjutnya adalah program pendidikan. Gelarkan acara berkaitan dengan profesi guru. Tentunya jelas Ego, rancangan program ini akan dijalani setelah ada persetujuan dari pengurusan sebelumnya.

Ketua Pelaksana Pemira Muhammad Al Hafis jelaskan alur Pemira. Mahasiswa yang hendak memilih dapat datangi posko pemilihan. Lalu menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa pada panitia pengawas. Selanjutnya verifikasi, menyebutkan Nomor Induk Mahasiswa. Panitia pun mengarahkan ke bilik suara yang diberi  dua pilihan perangkat. Ada laptop yang telah disediakan, dan scan barcode dengan gawai masing-masing.

“Untuk jumlah laptop dan scan barcode nya disesuaikan dengan posko bagian tiap jurusannya. Jika ramai mahasiswanya akan dilebihkan perangkatnya,” tambah Hafis.

Tempat Pemungutan Suara (TPS) bertempat ditiga posko. Ialah aula BEM FKIP, pentas seni FKIP I, dan pentas seni FKIP II.  Dimulai sejak pukul delapan pagi hingga tiga sore dengan dua sesi.

Aula BEM FKIP dijadwalkan untuk empat jurusan. Ialah Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, terakhir Pendidikan Bahasa Jepang.

Lalu di Pentas Seni FKIP I untuk Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Masyarakat. Juga Bimbingan dan Konseling, dan Pendidikan Anak Usia Dini.

Terakhir Pentas Seni FKIP II. Dijadwalkan untuk Pendidikan Kimia, Pendidikan Biologi, Pendidikan Fisika. Serta Pendidikan Matematika, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan juga Pendidikan Sejarah.

Pada Pemira tahun ini, tercatat mahasiswa FKIP sebanyak 6852 orang. Sementara yang berpartisipasi tidak sampai setengah.

Koordinator Acara Marsha ujarkan hal demikian karena hujan deras siang itu. Banyak mahasiswa yang meminta dispensasi waktu tambahan. Akan tetapi rangkaian Pemira tetap berlanjut sesuai agenda. Hal ini berkaitan dengan pengaturan aplikasi yang telah diatur akan berakhir pada pukul tiga sore.

“Ada beberapa Prodi yang tidak masuk pada hari ini, maka mahasiswa juga tidak datang ke kampus. Maka dari itu mereka tidak memilih,” tambah Marsa.

Dini Suraya salah satu pemilih ujarkan hambatannya saat ikuti pemilihan, berkendala pada jaringan begitu ingin lakukan voting. Namun hal itu masih bisa diatasinya dengan mengganti cara voting, dengan scan barcode.

“Semoga bisa amanah dengan tanggung jawab yang diberi,” tutup mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini.

Penulis: Alvin Afrinaldo dan Nur Wachida Olivia

Editor: Ellya Syafriani