Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu Provinsi Riau lakukan pengawasan pencetakan Daftar Calon Tetap untuk Pemilihan Umum tahun 2024. Tim Bawaslu Riau melakukan pengawasan di PT. Intan Sejati Klaten pada Sabtu (9/12).
Amiruddin Sijaya selaku anggota Bawaslu sebut pengawasan bertujuan mengecek proses pencetakan yang dilakukan PT. Intan Sejati Klaten untuk Logistik Pemilu Provinsi Riau. Diantaranya adalah Surat Suara Presiden Wakil Presiden, Daftar Calon Tetap (DCT), dan Daftar Pasangan Calon (DPC).
Dalam pengawasan yang dilakukan, Amiruddin disambut langsung oleh Purwanto selaku PIC dari PT. Intan Sejati Klaten serta Fungsional Ahli Muda pada Biro Umum KPU RI, Aditya Caesarini.
Setelah sambutan, Tim Bawaslu Riau turun langsung ke lapangan untuk mengecek proses produksi, sortir serta packing yang dilakukan pihak penyedia.
Dari hasil pengawasan yang dilakukan untuk surat suara Presiden dan Wakil Presiden sudah selesai cetak untuk 10 Kabupaten/Kota di Riau. Tersisa surat suara untuk dua kabupaten yang belum proses cetak, yakni Kabupaten Siak dan Kabupaten Rokan Hulu.
Amiruddin katakan untuk DPC Riau sejumlah 19.366 belum dilakukan proses pencetakan. Pun direncanakan mulai cetak pada 14 Desember mendatang. Untuk DCT yang akan dicetak sebanyak 77.464 meliputi DCT DPR RI, DCT DPD RI, DCT DPRD Provinsi dan DCT DPRD Kab/Kota.
Terhitung hingga Sabtu (9/12), DCT untuk DPD RI sudah dicetak sebanyak 19.366 lembar. Untuk DCT lainnya akan dicetak dua hari setelah distribusi DCT Riau yang direncanakan pada 15 Desember mendatang.
Purwanto jelaskan penundaan pencetakan DCT karena mesin percetakan yang dimiliki oleh PT. Intan Sejati dalam 1 jam dapat memproduksi 14.800 (lembar kertas plano). Untuk pencetakan DCT DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kab/Kota yang memiliki banyak Daerah Pilih, diambil keputusan pencetakannya dilakukan setelah selesai proses cetak surat suara Presiden dan Wakil Presiden.
“Pada proses pencetakan logistik Pemilu ada alat berbentuk plat [draft yang akan dicetak], sehingga untuk proses cetak kita dahulukan yang jumlahnya banyak, agar kita tidak berulang-ulang ganti plat tersebut,” tutup Purwanto.
Editor: Denisa Nur Aulia