Klarifikasi Pemberitaan dari Mapala Sungkai

Pemuatan hak jawab ini adalah rekomendasi Dewan Pers sesuai peraturan Dewan Pers Nomor 9/ Peraturan-DP/ X/ 2008 tentang Pedoman Hak Jawab bahwa media teradu wajib memuat hak jawab pengadu selambat-lambatnya pada edisi setelah hak jawab diterima.

Dalam Berita yang dipublikasikan oleh Bahana Mahasiswa dengan judul Temuan Ganja di Mapala Sungkai Faperta tertulis Ganja tersebut ditemukan di Sekretariat Mapala Sungkai Fakultas Pertanian atau Faperta UNRI pada Senin (6/5) lalu.

Menindaklanjuti penemuan tersebut, dari hasil diskusi pimpinan UNRI bersama Polisi Sektor (Polsek) Tampan, maka diadakannya pembersihan dan penertiban bangunan liar di sekitar kampus biru langit dua hari setelahnya.

Penemuan bermula dari penyediaan fasilitas sekretariat baru oleh Faperta. Lantaran belum juga ditempati, akhirnya Dekan Faperta Besri Nasrul minta bantuan TG beserta Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Wahono untuk memindahkan barang-barang milik Mapala Sungkai ke gedung baru.

Berdasarkan publikasi berita tersebut, Ketua Mapala Sungkai M. Rifaldo mengajukan hak jawabnya. Berikut jawaban Rifaldo:

PEKANBARU – Menyusul berita yang telah dimuat LPM Bahana Mahasiswa Universitas Riau pada website bahanamahasiswa.co pada tanggal 9 Mei 2024 dengan judul “Temuan Ganja di Mapala Sungkai Faperta”, Ketua Brimapala Sungkai Rifaldo menyatakan telah terdapat kekeliruan dalam pemberitaan tersebut.

“Pertama soal status bangunan, supaya tidak terjadi salah paham bahwa Brimapala Sungkai adalah organisasi kemahasiswaan di lingkungan kampus Universitas Riau yang telah berdiri sejak 2 November 1994, organisasi ini diakui kampus, dan telah pula mengharumkan nama kampus di berbagai kesempatan terdahulu,” jelas Rifaldo.

Lebih lanjut, Rifaldo mengatakan, dalam berita yang disiarkan Bahana Mahasiswa itu, pihaknya mengaku tidak habis pikir kenapa berita Bahana Mahasiswa tidak menggunakan narasumber alias menggunakan inisial untuk mengutip pernyataan yang berkaitan dengan marwah Brimapala Sungkai.

“Oleh sebab itu, pengurus Brimapala Sungkai mempertimbangkan akan melaporkan sumber berita berinisial TG ke kepolisian atas dugaan menyebar fitnah dan pencemaran nama baik Brimapala Sungkai,” ungkap Rifaldo.

Lebih lanjut Rifaldo mengatakan, s⁠oal bangunan di bagian timur sekretariat Brimapala Sungkai sebagaimana diterangkan oleh TG di dalam berita Bahana Mahasiswa tersebut, sama sekali bukan bagian dari Brimapala Sungkai dan tidak ada kaitan dengan Brimapala Sungkai.

Terkait barang bukti ganja yang ditemukan di sekretariat Brimapala Sungkai, Rifaldo mengatakan, b⁠arang bukti ganja tersebut ditemukan oleh petugas kampus di sekretariat Brimapala Sungkai pada saat keadaan sekretariat sedang kosong. “Petugas kebersihan dan Satpam masuk tanpa konfirmasi dan izin dari pengurus Brimapala Sungkai,” ungkap Rifaldo.

Meski demikian, kata Rifaldo, pihaknya mendukung pihak berwajib untuk melakukan penyelidikan menyeluruh guna membuktikan barang bukti itu sebenarnya milik siapa agar tidak ada fitnah dan framing negatif terhadap Brimapala Sungkai.

Sementara itu, terkait foto yang digunakan di dalam berita Bahana Mahasiswa tersebut, Rifaldo mengatakan, ⁠⁠⁠foto bangunan yang dibakar yang tersebar luas di beberapa media bukanlah bangunan Sekretariat Brimapala Sungkai.

Rifaldo kembali menegaskan, bangunan sekretariat Brimapala Sungkai merupakan bangunan yang dibuat secara suka rela oleh anggota Brimapala Sungkai karena pada saat organisasi Brimapala Sungkai dibentuk pada tanggal 2 November 1994 tidak ada bantuan dan bangunan yang disiapkan oleh pihak Fakultas Pertanian Universitas Riau. Pendirian homestay tersebut pada awalnya bukanlah karena tidak ada sekretariat, sebab pada saat itu Brimapala Sungkai juga sudah mempunyai sekretariat.

Terkait pemindahan dan pembongkaran Sekretriat Brimapala Sungkai, Rifaldo mengatakan kegiatan tersebut dilakukan oleh pengurus Brimapala Sungkai dan dibantu oleh pihak Fakultas Pertanian.

“Pengurus Brimapala Sungkai bersedia untuk dibongkar untuk mendukung program kampus dimana lokasi sekretariat Brimapala Sungkai akan dilaksanakan pembangunan yang dilakukan oleh pihak Universitas Riau,” ungkap Rifaldo.(*)

**Tulisan ini sebagai hak jawab M. Rifaldo atas berita yang dipublikasikan Bahana Mahasiswa dengan judul Temuan Ganja di Mapala Sungkai Faperta. Pernyataan dan kutipan seluruhnya dari M. Rifaldo.

Terima kasih atas klarifikasinya.

Dalam tulisan berjudul Temuan Ganja di Mapala Sungkai Faperta, kru Bahana sudah melakukan konfirmasi kepada pihak yang ada di lapangan. Mewawancarai sumber terkait dengan pemeriksaan ganja.

Bahana menyunting nama narasumber setelah beberapa jam tulisan dinaikkan. Karena ada ancaman pekerjaan yang menimpa narasumber. Meskipun begitu, tahapan wawancara dan verifikasi sesuaikan dengan prosedur yang telah ditetapkan kaidah wawancara jurnalistik.

Bahana keberatan jika TG dilaporkan atas pencemaran nama baik. Sebab, ia memanglah sebagai orang yang bertanggung jawab untuk menjawab dan menyampaikan informasi kepada reporter nan khalayak.

Perihal foto, dalam tulisan Bahana tidak menyebutkan kalau itu adalah sekretariat Sungkai yang dibakar. Dipertegas dengan kalimat:

Pembongkaran Sekretariat Mapala Sungkai telah diagendakan. Kayu-kayu menjadi dinding pun dilepas. Atap yang tersusun oleh seng mulai dipisahkan. Tak terkecuali pernak-pernik lainnya yang mengisi bangunan di dekat laboratorium Mekanisasi Pertanian itu.

Bangunan liar berupa pondokan pun ditemukan di sisi timur. Berjalan sejauh puluhan meter, terdapat jalan setapak. Akan tampak pondok semi permanen disana.

Meskipun begitu, Bahana menyampaikan permohonan maaf atas kekeliruan berikut:

  1. Saat liputan tengah berjalan, reporter Afrila Yobi dan Rehan sudah menghubungi Ketua Mapala Sungkai, Rifaldo. Ia bilang sebentar. Lalu reporter kembali menghubungi, dan kata Rifaldo akan pergi ke sekretariat Bahana. Reporter telah menunggu dari siang sampai malam pada tanggal 8 Mei 2024, akan tetapi belum ada balasan dari pihak yang berwenang. Diskusi berlanjut antara penulis dan redaksi, kami memutuskan untuk membuat menjadi tulisan series. Akan tetapi kami tidak menuliskan bahwasanya kami sudah menghubungi pihak Sungkai dan akan merilis dalam tulisan yang berbeda.
  2. Bahana mengakui kekeliruan karena tidak mencantumkan keterangan foto. Akibatkan adanya keambiguan pada pembaca.

Untuk berbagai kesalahan tersebut, Redaksi meminta maaf dan akan menjadikan hal ini sebagai pembelajaran.