Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau (FKIP UNRI) mengeluarkan kebijakan baru terkait parkir pada Selasa (4/6) lalu. Ialah ditetapkannya tiga titik parkir di dekat Gedung Bahasa, Pascasarjana, dan Pustaka.
Kebijakan ini ditetapkan oleh Wakil Dekan II Bidang Administrasi dan Keuangan Mahmud Alpusari. Bertujuan untuk memastikan keamanan kendaraan mahasiswa selama jam operasional. Mulai dari pukul 7 pagi hingga 7 malam.
Komandan Satuan Pengaman (Satpam) UNRI Elianto bilang peraturan ini dibuat atas permintaan Mahasiswa FKIP guna mencegah terjadinya tindak pencurian motor.
Mahasiswa diwajibkan untuk menggunakan tiket parkir. Jika kehilangan tiket, maka akan dikenai denda 10 ribu rupiah.
Saat kehilangan tiket pun, mahasiswa harus menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) sebagai identifikasi.
Elianto rangkup pada Februari lalu banyak motor mahasiswa yang tertinggal kuncinya, masih terpasang pada kendaraan. Ia bilang bulan itu berkisar kurang lebih 147 buah. Jika direkap hingga sekarang bisa mencapai 500-an buah.
“Banyak mahasiswa yang lalai”, jelasnya.
Ia tambahkan pula bahwa pencurian motor tidak akan terjadi jika tidak ada peluang yang diberikan. Akan tetapi, sayangnya dari mahasiswa sendirilah yang memberikan kesempatan pada para pelaku.
Satpam yang berjaga di FKIP Arif pun berikan komentar. Ia bilang kebijakan parkir sempat mendapat protes dari himpunan mahasiswa. Protes tersebut dilayangkan karena ada mahasiswa yang telah datang pukul 6 pagi, sebelum jam operasional berjalan.
Menanggapi hal itu, Arif bilang mereka hanya perlu menunjukkan STNK sebagai alternatif untuk masuk parkir.
Tak hanya itu, Arif juga paparkan kendala yang masih dialaminya. Beberapa mahasiswa masih ada yang menempatkan kendaraan di tempat yang tidak ditentukan, lantaran parkir jauh dari kelas mereka.
“Masih banyak mahasiswa yang membandel,” ungkapnya.
Tak ketinggalan, Gubernur Mahasiswa FKIP Ego Prayogo berikan tanggapan. Ia harapkan sistem parkir FKIP menggunakan portal gate, seperti yang telah diberlakukan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik . Ia bilang sistem tersebut lebih efektif.
“Kalau satu pakai gate, semuanya harus pakai,” ucapnya.
Ego bilang rektorat harus menyamaratakan regulasi sistem parkir agar konsep keadilan dapat dirasakan oleh semua fakultas.
“Sementara menerima solusi yang ada dulu,” kata Ego menerima sistem parkir baru ini.
Menanggapi kasus pencurian sebelumnya, Ego sebut bahwa para pelaku telah dilaporkan. Ia bilang proses penangkapan tentu tidak mudah.
“Duga-dugaan [pelaku] tentu banyak, tapi tidak ada cukup bukti yang kuat,” paparnya.
Terakhir, Elianto sebut akan evaluasi perkembangan sistem parkir ini. Ia pesankan pula agar mahasiswa tempatkan kendaraan di lokasi yang telah ditentukan.
“Parkirlah pada tempatnya, yang sudah ada satpam yang menjaga,” tutupnya.
Penulis: Lisa Atika Putri dan Selvi Andini
Editor: Fitri Pilami