Kini Unri Punya 110 Guru Besar

Pengukuhan Guru Besar di Lingkungan Unri. Sumber foto; humas universitas riau

Ketuk palu Ketua Senat Zulkarnaini menggema di Aula Siak Sri Indrapura, menandakan pembukaan pengukuhan guru besar Universitas Riau (Unri). Pengukuhan juga disiarkan via YouTube humas universitasriau, Kamis (14/11).

Unri mengukuhkan empat guru besar yaitu Prof. Dr. Dessy Yoswaty, S.Pi., M.Si  guru besar Ilmu Manajemen Ekowisata, Prof. Dr. Drs. Suwondo, M.Si guru besar Ilmu Ekologi Dan Lingkungan, Prof. Muhammad Nasir, S.Si., M. Kom., Ph.D guru besar Ilmu Multimedia Pembelajaran Fisika, Dan Prof. Dr. Afrianto, S.Pd., M. Ed guru besar Ilmu English Teacher Education.

Dessy Yoswanty dari Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) dengan tajuk penelitian Manajemen Ekowisata Konservasi dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir. Kata Dessy manajemen ekowisata adalah salah satu disiplin ilmu yang melebur dengan sumber daya alam. Pun masyarakat lokal, perencanaan ekowisata, hingga kesejahteraan masyarakat.

Dessy menjelaskan, penelitian ini bertujuan guna mendapatkan karakteristik alam, ekonomi, sosial, dan budaya. Serta demografi daerah yang tak mengganggu integritas alam dan sumber daya. Sumber daya alam ini yang bermanfaat bagi masyarakat lokal.

“Keterlibatan masyarakat lokal sangat penting, karena pemberdayaan masyarakat pesisir sebagai inisiatif ekowisata yang berasal dari masyarakat setempat pula,” ujarnya.

Berikutnya suwondo. Guru besar dari Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Mengangkat judul penelitian Implementasi Sistem Agroekologi Perkebunan Kelapa Sawit Untuk Pengelolaan Rawa Gambut Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. 

Selanjutnya ada Suwondo, guru besar dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Penelitiannya berjudul Implementasi Sistem Agroteknologi Perkebunan kelapa Sawit untuk Pengelolaan Rawa Gambut Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Dia mengatakan ekosistem rawa gambut adalah salah satu jenis ekosistem lahan basah dengan kekayaan sumber daya alam yang sangat tinggi. Riau punya lahan gambut seluas 4,9 juta hektar, terbagi dalam 59 kesatuan hidrologis lahan gambut.

“Banyak tantangan dalam pengelolaan lahan gambut, salah satunya karena kedalaman lahan gambut rata-rata di atas tiga meter,” jelasnya.

Kata Suwondo, banyak isu yang menjadi tantangan dalam pengelolaan rawa gambut. Seperti degradasi keanekaragaman hayati, emisi gas karbon, kebakaran, hingga konflik pemanfaatan lahan.

Lalu ada Muhammad Nasir dari Fakultas pencetak calon guru. Dia bawa tajuk penelitian Multimedia Lingkungan Virtual Imersif Berbasis Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) Anugrah atau Bencana bagi Pendidikan.

Bagi Nasir virtual reality atau VR punya dampak baik bermanfaat bagi pendidikan. Contohnya melakukan percobaan berbahaya tanpa ada kesalahan. Dalam pendidikan kedokteran juga sering menggunakan VR.

“Namun tak hanya ada dampak baik yang diterima dari penggunaan berkembangnya teknologi saat ini,” jelasnya.

Ia memberi kesimpulan bahwa AR dan VR patut dipertimbangkan diperjuangkan sebagai multimedia pembelajaran. Namun, perlu otoritas dan kebijakan yang mengatur yang ketat  agar  tidak digunakan untuk hal-hal yang negatif.

Nasir menyimpulkan, bahwa harus mempertimbangkan penggunaan AR dan VR sebagai multimedia pembelajaran. Dengan catatan, ada otoritas dan kebijakan yang mengatur ketat untuk penggunaannya sehingga tak ada penyelewengan.

Terakhir tampil Afrianto Daud dari FKIP. Dia tampil dengan tajuk penelitian Transformasi Pendidikan Guru Bahasa Inggris Menjawab Tantangan dan Peluang di Era Kecerdasan Buatan.

Menurutnya perkembangan kecerdasan buatan bahasa Inggris semakin dominan bersamaan dengan internet yang mendukungnya. Di Indonesia pembelajaran bahasa Inggris belum mencapai tujuan sesuai harapan. Agar melahirkan calon guru bahasa Inggris yang berkualitas, ada beberapa hal guna membentuk pendidik yang profesional.

“Kaji ulang dan revisi regulasi pengrekrutan calon guru, serta perlu tes diagnostik,” ujarnya.

Bahkan tes minat dan bakat sebelum menginjak di perguruan tinggi. Untuk mendapatkan guru yang berkualitas perlu memperbaiki banyak hal, tutupnya.

Dengan pengukuhan ini, maka total guru besar di Unri sebanyak 110 orang.  Rektor Unri Sri Indarti berharap dengan bertambahnya guru besar akan beriringan dengan kualitas penelitian. Serta inovasi di Unri terus berkembang.

“Informasi dari kementerian akan ada 13 lagi guru besar yang akan di kukuhkan di universitas riau,” tutur Sri.

Penulis: Nurul Asmi Ramadani
Editor: Najha Nabilla