Telaah Feature dan Desain di Kenal Bahana

Hari kedua Pendidikan dan Pelatihan Kelas Jurnalistik atau Diklat Kenal Bahana 2025 membahas Feature dan Desain Grafis. Kegiatan berlangsung di Meeting Room Universitas Riau pada Sabtu, 14 Juni 2025.

Jurnalis Mongabay Indonesia, Suryadi mengatakan feature berada satu tingkat di atas berita langsung atau straight news. Namun feature lebih informatif dan mendalam. “Feature berbeda dengan berita langsung, semacam rangkaian cerita,” ujarnya.

Feature lebih fokus mengembangkan 5W + 1H (what, where, when, why, who, how). Mengeksplor lebih dalam topik yang dibahas serta mengembangkan setiap pertanyaan. Jika straight news hanya berlaku satu sampai dua hari, lain halnya dengan feature yang masih relevan dalam kurun lima hingga sepuluh tahun ke depan.

“Kalau feature tulisannya bisa awet,” ucap Suryadi.

Feature juga memiliki gaya bercerita dengan unsur yang humanis. Biasanya juga mampu memainkan emosi pembaca. Meskipun demikian, berita yang ditulis tetap harus mengedepankan elemen jurnalisme.

Terdapat beberapa unsur dalam feature. Pertama, kreativitas. Memungkinkan seorang penulis menciptakan cerita di dalam berita. Kedua, subjektifitas. Penulis dapat memasukkan emosi ke dalam tulisan. Ketiga, informatif. Memberikan informasi kepada para pembaca.

Keempat menghibur. Feature memberikan variasi dari berita-berita biasa. Kelima, bersifat awet. Tulisan tidak mudah basi dan bisa dibaca dalam kurun waktu yang lama. Lalu yang keenam, penulisannya panjang.

Struktur feature terdiri atas judul, lead, perangkai, body atau isi, dan penutup. Untuk membuat feature lebih menarik, ada lima cara yang bisa dilakukan. Di antaranya fokus, outline atau kerangka tulisan, deskripsi, kutipan atau dialog, dan anekdot.

Materi selanjutnya bahas soal desain grafis. Pemimpin Umum Lembaga Pers Mahasiswa Gagasan, Harir Mushaffa mengatakan desain grafis adalah bidang yang berfokus pada komunikasi visual dan penggunaan elemen visual. Seperti tipografi, fotografi, dan ilustrasi. Hal ini bertujuan untuk menyampaikan pesan tertentu.

Keyword [kata kunci] nya ada di pesan. Mau bagaimana pun bentuk desainnya itu harus ada pesannya,” jelas Harir.

Komponen dalam desain terbagi menjadi enam bagian. Di antaranya huruf, warna, gambar, ruang, garis dan bentuk. Pemilihan huruf dalam desain sebaiknya menggunakan maksimal tiga jenis font. Perli digarisbawahi, designer harus memastikan bahwa kombinasinya tetap harmonis.

“Paling penting pemilihan font agar dapat dibaca dengan hierarki yang jelas, biar gak bingung,” ujar Harir.

Ia jelaskan dua jenis warna dalam desain. Pertama, RGB (Red, Green, Blue) yang biasanya digunakan dalam monitor. Lalu ada CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black) yang digunakan dalam media cetak.

Harir juga menjelaskan beberapa skema warna dalam desain yaitu monokrom (satu jalur warna), complementary (warna yang berseberangan), analogous (warna yang bersebelahan) dan triadic (tiga warna sudut segitiga).

Beberapa jenis format gambar antara lain Joint Photographic Experts Group (JPEG atau JPG). Jenis format ini cocok untuk foto dan gambar dengan gradasi warna tinggi. Ukuran file nya lebih kecil dan jika melakukan kompresi dapat menurunkan kualitas gambarnya.

Sedangkan format Portable Network Graphics atau PNG idealnya untuk logo, ikon dan ilustrasi. Format ini mendukung transparansi dengan kualitas tinggi. Selain itu, pemilihan gambar dalam desain pun harus relevan dengan judul atau isi. Juga konsisten dengan satu gaya.

Ada banyak jenis desain. Seperti flat design, minimalist design, modern design, material design, vintage/retro, dan abstract design. Namun, Harir menegaskan untuk pemula bisa memaksimalkan penggunaan typography atau huruf.

Typography hanya berfokus pada teks atau font saja. Gambar atau ilustrasi hanyalah komponen pendukung. Typography ini dapat dibuat dengan tools atau aplikasi sederhana seperti Canva, PowerPoint, Figma, bahkan Word.

Dasar visual seperti hierarki kata atau kalimat dalam desain. Keseimbangan teks dan ruang kosong, serta alignment atau rata kiri, kanan, tengah juga menjadi dasar typography.

Penulis: Amelia Rahmadani dan Aulia Hasanah
Editor: Fitriana Anggarini