Kamis (15/5), Kementerian Sosial dan Politik (Mensospol) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) bekerjasama dengan HIMNAS PPKn wilayah 1 Sumatera adakan diskusi publik. Bertempat di gedung A-7 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, acara dimulai pukul 8 pagi. Diskusi bertajuk Evaluasi Pileg 2014 Menuju Pilpres Berkualitas. Hadir masing-masing perwakilan kelembagaan se-Universitas Riau.
Empat pemateri diundang, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau Nur Hamim, Komisioner KPU Provinsi Riau Sri Rukmini, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Riau Roiz Habib, dan Polda Provinsi Riau Charnelius.
“Diskusi ini yang kedua,†tutur Suyeni. Pembahasan kita masih sama dengan sebelumnya. 25 Mei mendatang ada juga, tapi sifatnya maraton ke instansi-instansi terkait. Hingga puncak tanggal 15 Juni mendatang, tambahnya.
Menurut Suyeni, tujuan diskusi ini mengambil pembelajaran dari Pileg 9 April lalu. Dalam penjelasan Komisioner KPU Provinsi Riau, bahwa kesadaran pemilih masih rendah. Terlihat pada Pileg lalu, tingkat partisipasi pemilih hanya 58,13 persen. Pekanbaru jadi tingkat terendah dan Rokan Hulu tingkat tertinggi.
Dibahas juga mengenai rendahnya partisipasi pemilih, terjadinya serangan fajar, dan kecurangan-kecurangan lainnya. Jika dikaji satu kota terpelajar di Provinsi Riau, Pekanbaru menjadi tanda tanya. Dilihat dari segi ekonomi, Pekanbaru adalah kotamadya yang nota benennya kasta menengah ke atas. Dilihat dari kependudukan, Pekanbaru wilayah yang memiliki warga berdomisili tetap. Beberapa permasalahan tersebut, dikaji dan dievaluasi dalam diskusi.
Pertanyaan dan tanggapan dari masing-masing kelembagaan yang hadir dan jadi topik pembahasan. Diakui Ketua KPU Riau, pertanyaan dan tanggapan yang diajukan begitu berbobot. “Patut acungan jempol, mahasiswa kita awasi jalannya pemilu, memang ini harapannya,†tuturnya.
Sri juga berharap agar Pilpres 9 Juli nantinya tidak terjadi seperti Pileg lalu. “Kekurangan pada Pileg lalu, dibenahi dan jadikan pembelajaran untuk Pilpres kita kedepan,†tambahnya.
Bahkan, Polda siap berikan partisipasi. “Polda siap mengamankan 24 jam,†ujar Hamim.
Diskusi berlanjut hingga acara usai, pukul 11.30 siang. Menjadi kesengajaan tersendiri bagi Mensospol. “Sengaja diadakan di hari libur,†tutur Suyeni.  Dengan tujuan pemateri bisa hadir dan tidak berikan jawaban klasik. Seperti biasa, ada kesibukan atau lainnya, tutupnya. #Ayunda Prastiwi