Senin (16/05) merupakan hari pertama dari rangkaian gelar karya teater yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra atau dikenal UKM Batra. Pekan Teater Mahasiswa atau PTM merupakan pementasan teater yang menjadi praktikum matakuliah Perencanaan, Penyutradaraan dan Pemeranan yang dilakukan oleh mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra, konsentrasi Sastra.
Kegiatan ini diadakan di sekretariat Batra. Sekitar pukul delapan malam, teater berjudul Lakon 13 Pagi dimulai. Lakon yang disutradarai Oktafian atau Ongget ini merupakan karya Cucuk Espe yang menjadi pementasan pertama dari beberapa pementasan yang akan ditampilkan dalam pekan ini. Lakon ini hanya diisi tiga orang pemain yakni Adli sebagai Barman, Sardiansyah Putra sebagai Edos dan Rani sebagai Sinta.
â€Lakon ini berkisah tentang seorang pejabat dalam hal ini Barman yang dahulunya sangat di segani oleh kalangan besar,†ungkap Ongget selaku sutradara sekaligus ketua UKM Batra. Lebih lanjut ia jelaskan bahwa kehidupan Barman berubah suatu ketika saat bertemu dengan seorang banci dan merahasiakan sebuah kotak rahasia yang kemudian menemukan suatu permasalahan hidup.
Selain Lakon 13 Pagi, ada beberapa pementasan lain yang akan diadakan di sekre Batra seperti Orang Asing, Sumbi dan Gigi Imitasi, Mainan Kaca, Orang Kasar dan Lawan Catur. Keenam pementasan ini disutradari oleh 6 mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia. Tak hanya itu, komunitas Pomponk asal Batam juga akan mengisi kegiatan ini dengan membawa judul Sosmed Celake ditambah penampilan Tari Dayang Kipas oleh UKM Batra.
UKM Batra menyediakan fasilitas berupa gedung, Sumber Daya Manusia (SDM) dan peralatan produksi. “Kegiatan tahunan kelima ini akan menjual tiket seharga sepuluh ribu rupiah,†sambung Ongget.
Dira sebagai salah satu mahasiswa yang ikut dalam ujian ini sampaikan bahwa kegiatan ini melibatkan UKM Batra sebagai panitia pelaksana. Kemudian pemain dari tiap naskah akan dinilai oleh kurator yang bertindak sebagai tim pemberi nilai dan akan mengevaluasi setiap pementasan. *Badru Chaerudin