Tahun ini semarak Pemilihan Raya (Pemira) Universitas Riau kembali terasa setelah 2 tahun berturut-turut tak dilaksanakan, sebabnya hanya ada satu Pasang Calon (Paslon) yang lolos hingga tahap akhir. Tahun 2018, dua Paslon maju, Rusdy Yanson dan Iqbal Hagi Paslon nomor urut 1, Randi Andiyana dan Dedy Prianto Paslon nomor urut 2.
Ada 12 titik pelaksanaan Pemira. Di Fakultas Kedokteran, Pemira dilaksanakan di ruang Kuantan lantai 1. Tempat Pemungutan Suara (TPS) dibuka tepat pukul sembilan pagi.
“Bang, mari masuk. Gak lama kok, cuma 2 menit,†ajak salah satu panitia kepada mahasiswa yang lalu lalang di depan pintu ruang Kuantan. Sebagian mahasiswa menolak, sebagian lain langsung masuk dan menuju meja registrasi.
Ada yang menarik dari mahasiswa yang memilih di ruangan ini. Beberapa dari mereka enggan menempelkan tinta pada jarinya dengan alasan takut kotor. Beberapa bahkan langsung lari dari ruangan setelah memilih meski telah diperingatkan oleh panitia.
Husna selaku Panwas di FK sampaikan, tidak menempelkan tinta pada jari bukanlah pelanggaran. “Kami dan panitia hanya akan memberikan teguran,†jelasnya.
Setelah dibuka selama 6 jam, pemungutan suara akhirnya ditutup pukul 3 siang. Dari 540 pemilih yang terdaftar, hanya 402 pemilih yang gunakan hak pilih. Sisa 138 mahasiswa tidak menggunakan hak pilihnya.
Randi dan Dedy unggul di FK dengan mengantongi 386 suara atau 96,02 persen sedang Rusdy dan Iqbal hanya memperoleh 16 suara atau 3,98 persen.
Penulis: Annisa Majesty
Editor: Rizky Ramadhan