Sikari Diskusi Sejarah Pekanbaru

Sindikat Kartunis Riau (Sikari) adakan diskusi tentang kampung Senapelan, Sabtu (25/5) di Sekretariat Sikari anjungan seni Indrus Tintin MTQ Pekanbaru. Elmustian Rahman Ketua Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan (P2KK) Universitas Riau (UR) jadi pemateri.

Diskusi ini dilakukan untuk mengetahui seluk beluk sejarah kota Pekanbaru, yang dulunya berpusat di Kampung Bandar yang dikenal sekarang.

Ini merupakan event klinik kartun Sikari yang rutin diadakan dua kali tiap bulan. Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anggota Sikari memvisualisasikan sejarah kota Pekanbaru lewat kartun.  Elmustian, Ketua Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan (P2KK) Universitas Riau (UR) jadi pemateri diskusi.

Pekanbaru dulu dikenal dengan nama Senapelan. Kata Senapelan diambil dari nama pohon, yaitu pohon Sena. Sekarang, Kampung Bandar  Senapelan yang pernah jadi pusat pemerintahan kota Pekanbaru pada saat itu banyak meninggalkan benda cagar budaya. Misal rumah Qadi Zakaria yang jadi rumah singgah Sultan Siak. Ada juga rumah H. Yahya pedagang kaya yang hidup ditepi sungai siak. Selain itu, peninggalan pemerintahan ini adalah Mesjid Raya Pekanbaru yang jadi icon kota itu sendiri. Kini telah direnovasi sehingga menghilangkan selurah corak aslinya.

Rencananya Sikari akan adakan even Festival Pekanbaru Bandar Kartun, Juni mendatang. Tema yang diangkat soal Kampung Senapelan.

“Semoga generasi muda, khususnya anggota Sikari kenal dan tahu sejarah Pekanbaru yang merupakan tempat mereka tinggal,” Optimis Furqan L.W, Ketua Sikari.#