Mengenal Bahana di Kenal Bahana 2019

Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Bahana Mahasiswa Universitas Riau—UNRI kembali mengadakan Kelas Jurnalisme Bahana atau disingkat Kenal Bahana. Kelas diadakan selama tiga hari, mulai 25 hingga 27 Oktober di Perpustakaan UNRI. Kali ini Bahana mengusung tema Berkarya untuk Abadi.

Dua puluh tiga peserta mengikuti kelas yang menjadi tahapan wajib bagi anggota baru Bahana ini. Dua diantaranya merupakan delegasi dari LPM Visi Universitas Lancang Kuning dan Media Mahasiswa Aklamasi Universitas Islam Riau.

Pembukaan turut dihadiri oleh beberapa perwakilan kelembagaan UNRI. Levki selaku Kepala Sub Bagian Minat dan Bakat Kemahasiswaan membuka kelas pukul 9 pagi. “Semoga Kemahasiswaan bisa terus mendukung mahasiswa dalam mengembangkan kreativitasnya.”

Materi pertama adalah penulisan straight news oleh Fakhrurodzi atau akrab disapa Ojik. Ia Pemimpin Redaksi Riau Online yang juga alumni Bahana. Ojik katakan, straight news adalah berita lempang yang memuat unsur 5W+1H.

Struktur penulisannya berbentuk piramida terbalik. Paragraf pertama mengandung informasi paling penting. Menurut Ojik tahapan terpenting dalam membuat berita adalah menentukan angle. Angle adalah sisi terbaik dalam penulisan berita.

“Ada dua jenis angle berita, angle menarik dan angle penting. Jika ingin menarik banyak pembaca, pilihlah angle yang menarik.”

Selanjutnya Winahyu Dwi Utami memaparkan materi Riset, Term of Reference (ToR) dan Interview. Riset adalah langkah awal dalam peliputan berita. Sebelum meliput, reporter harus mengumpulkan data terkait isu yang akan diliput. Data bisa diperoleh dari beberapa sumber seperti internet, dokumen pustaka ataupun buku. Setelah data dikumpulkan, reporter harus membuat ToR agar wawancaranya tertata serta tulisannya lengkap. Selanjutnya baru dilakukan wawancara untuk mengonfirmasi dan mengumpulkan lebih banyak informasi.

Winahyu juga menjelaskan pentingnya riset, etika-etika serta aturan dalam wawancara. “Hal penting yang perlu diperhatikan saat wawancara adalah attitude sebagai pewawancara.”

Kelas hari pertama ditutup dengan cerita sejarah Bahana oleh Abu Bakar Siddik yang merupakan alumni Bahana. Ia menceritakan awal mula terbentuknya Bahana, perjalanan serta seluk-beluknya.

“Ini baru permulaan, feel yang sesungguhnya ialah setelah ini, sejauh mana rasa tanggung jawab kita bisa bertahan.”

Eka Suci Pramana Sari, Ketua Pelaksana berharap peserta serius dalam mengikuti materi yang diberikan. “Materi selama tiga hari ini adalah dasar untuk berproses di Bahana kedepannya.”

Penulis: Amanda Dwi Natasha

Editor: Annisa Febiola