Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) kembali unjuk diri dengan mengadakan Bulan Bahasa. Kegiatan ini merupakan acara tahunan yang rutin diadakan. Berbeda dari sebelumnya, agenda kegiatan terpaksa dilakukan dalam jaringan atau daring. Mulai 14 Desember 2020 hingga 17 Januari 2021.

Hermandra selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FKIP sampaikan bahwa fakultas mengapresiasi kegiatan yang dilakukan. Walau begitu, tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Untuk kegiatan selanjutnya, kata Hermandra, agar bisa menambahkan lomba pantun.

“Pantun telah diakui oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization sebagai warisan budaya tak benda. Kita harus berbangga karena pantun adalah tradisi yang diakui oleh dunia, tradisi ini harus dijaga dengan baik, ujarnya di hari terakhir penutupan Bulan Bahasa.

Untuk pertama kalinya, bulan bahasa di selenggarakan pada tingkat nasional. Padahal, tahun sebelumnya sampai tingkat provinsi. Terdapat sepuluh perguruan tinggi dari seluruh Indonesia yang ikut bergabung. Mulai dari jenjang Sekolah Menengah Pertama sampai orang dewasa. Lomba yang ditandingkan pun beragam. Di antaranya lomba menulis puisi, cerpen, dan esai.

Kegiatan Bulan Bahasa kali ini mengusung tema Bersatu Menjunjung Bahasa Indonesia dan Berprestasi di Era Digital pada Masa Pandemi. Persiapan acara sudah tercanang pada Desember lalu. Mulai dari pendanaan hingga latihan pelaksanaan pengisian kegiatan. Nindya Pradana Nurhidayah, salah satu panitia anggota pendanaan Bulan Bahasa katakan, dampak pandemi berpengaruh terhadap pendanaan. Banyak perusahaan yang enggan menjadi sponsor acara. Alhasil, untuk menambah pemasukan dibuatlah paid promote.

“Lebih praktisnya untuk mendapatkan dana ya dari paid promote, alhamdulillah benar terbukti kurang lebih dua minggu atau tiga minggu gitu pemasukan uang dari pendanaan kemarin ada tiga ratusan lebih,” ucap Nindya.

Mangatur, Koordinator Prodi PBSI menyarankan agar karya dari peserta lomba, mahasiswa, dan dosen dapat dibukukan. Hal ini karena sudah ada anggaran dari kampus, sehingga tak salah bila dimanfaatkan.

“Mahasiswa boleh melakukan kegiatan seperti mengikuti lomba olimpiade ataupun teater dan akan dibantu untuk membuat surat izinnya,” tambahnya.

Euforia ini tak luput dari pantauan mahasiswa, salah satunya dari angkatan 2020. Di antara mahasiswa baru itu, ada yang berkesempatan mengisi acara, ada pula yang sekadar melihat saja. Sebabnya, tahun ini adalah kali pertama bagi mereka mulai berkuliah walau tak secara langsung.

“Jujur aku takjub sama bulan bahasa tahun ini dan juga senang banget karena aku bisa ikut berperan dalam penutupan bulan bahasa kemarin sebagai vokal musikalisasi puisi,” kenang Rahma Yulia Ningsih, salah satu pengisi acara Bulan Bahasa.

Reporter: Khairunnisa Syafna Putrid, Caesare Fathurrahman

Editor: Firlia Nouratama