Menyerap Informasi dengan Bahasa Asing

“Ada menu lock di aplikasi Zoom Meeting, kalau kita cuma ngartiin dari Bahasa Indonesia, kita nggak ngerti maksudnya apa,” kata Abdurahman Al-fatih Ifdal. Mahasiswa berprestasi kedua di Universitas Indonesia tahun lalu ini bilang mempelajari bahasa asing merupakan suatu kebutuhan. Lanjutnya, hal ini dimaksudkan agar informasi dari berbagai negara dapat dengan mudah diserap dan dimengerti.

Menurutnya lagi, ada banyak contoh kegiatan yang tanpa  disadari sudah menggunakan bahasa asing. Sangat disayangkan, kata Abdurrahman, jika tak ada kemampuan memahami perintah dari aktivitas yang melibatkan penggunaan bahasa asing. Selain itu, ia berpikiran bahwa setiap bahasa memiliki pemahaman yang berbeda pula. Untuk itu, dituntut untuk mengerti konteks dalam berbahasa, ucapnya dalam webinar yang ditaja Universitas Riau Cendekia pada Minggu (13/6).

Penggunaan bahasa asing, tambah Abdurrahman, sudah sepatutnya diperluas. Bukan hanya bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, namun juga perlu mempelajari bahasa lain yang digunakan masyarakat luas. Ia mengambil conton penggunaan bahasa Mandarin yang digunakan masyarakat Tiongkok. Hal ini diperlukan sebab tingginya angka migrasi penduduk negara Cina ke negara lain, sehingga tutur bahasa negara tersebut cenderung berbahasa Mandarin.

“Kalau ke Singapore, mayoritas di sana pake bahasa Mandarin, padahal itu english speaking country,” ujarnya menambahkan.

Mempelajari bahasa asing, menurut mahasiswa Jurusan Hukum ini bukanlah hal yang mudah. Butuh konsistensi dan keuletan dalam memahami dan menambah kosa kata baru. Gongnya adalah memperdalam ilmu bahasa asing.

Abdurahman juga sebutkan ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam mempelajari bahasa asing. Salah satunya dengan belajar langsung dan mempraktikkannya. Dengan begitu, kesalahan-kesalahan dapat diketahui. Berangkat dari sana, upaya perbaikan pun dapat dikejar. Kemudian, dilanjutkan belajar dengan orang yang sudah menguasai bahasa asing yang telah dipelajari.

Ringkas Abdurrahman, belajar bahasa asing tak terbatas pada buku saja. Berbagai aktivitas untuk mengasah kemampuan berbahasa asing dapat dipilih. Misalnya, mengikuti acara konferensi yang acaranya diikuti oleh banyak negara dengan beragam bahasa. Untuk mengembangkannya, bisa melalui menulis esai dan giat berkompetisi pidato bahasa asing.

“Buat esai bisa belajar nulis, dan speech bisa membicarakan apa yang kita tulis,” tutupnya pada diskusi virtual dengan tema Upgrade your Language and Explore the World ini.

Penulis: Novita Andrian

Editor: Andi Yulia Rahma