Kanal Youtube Pusat Prestasi Nasional tampilkan nama Geremy Joy dalam kategori pembicara terbaik pemula. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Riau (UNRI) ini menjadi salah satu peraih medali emas pada kompetisi National University Debate Championship atau NUDC pada Selasa (24/8).
NUDC merupakan ajang debat bahasa inggris antarperguruan tinggi berskala nasional. Lomba ini program besutan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Topik yang jadi bahan debat mencakup banyak hal. Mulai dari ekonomi, hubungan internasional, hingga kasus-kasus internasional yang sedang hangat. Peserta tidak hanya dituntut mampu berdebat mengenai kasus internasional, namun juga dapat menganalisis masalah serta berikan solusi terhadap kasus.
Sebelumnya, Geremy Joy bersama Arya Maganda dari Fakultas Kedokteran bertanding di Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi X. Tahap ini merupakan langkah untuk maju ke tingkat nasional. Mereka satu-satunya perwakilan dari UNRI yang berhasil lolos.
Keduanya dipilih berdasarkan seleksi di tingkat universitas. Akumulasi jumlah skor Arya dan Geremy menempati skor tertinggi di tingkat regional. Hingga akhirnya mereka disandingkan menjadi satu tim di NUDC.
Arya bercerita, perjuangannya untuk sampai ke tingkat nasional tidaklah mudah. Beberapa seleksi ia lalui. Salah satunya datang dari jadwal kuliah yang padat. Persiapan memakan banyak waktu, ditambah pula dengan kegiatan lain seperti Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) yang juga menyita waktu.
“Risiko yang berani diambil, karena tahu ini prosesnya tidak mudah dan hanyalah orang kuat yang dapat melewatinya,†katanya.
Selaras dengan Arya, Geremy juga katakan hal yang sama. Jadwal kuliah dan kegiatan Kukerta membuat proses persiapan terhambat. Namun, ia mengaku semuanya dapat teratasi.
“Kami tetap dilatih senior dan sempat mendapatkan pelatih yang difasilitasi kampus,” lanjut Geremy yang juga anggota dari English Debate Society UNRI.
Usai medali emas di tangan, tentu masih banyak anak tangga yang harus mereka lewati. Arya ungkapkan keinginannya untuk mengembangkan bakat debat di lingkungan fakultas. Tak sampai di situ, ia juga mencoba belajar menjadi juri dalam perlombaan debat.
Lain dengan Geremy yang berharap juniornya untuk bersiap melanjutkan kiprah yang sama dengannya di tahun depan.
“Supaya bisa lebih baik ataupun menyamai torehan prestasi senior senior terdahulu,” tuturnya menutup.
Reporter: Aliyah Azizah
Editor: Febrina Wulandari