Kampus yakin bisa adakan pembelajaran tatap muka (PTM). Pasalnya, status Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pekanbaru sudah turun level 2. Pernyataan tersebut disampaikan Iwantono selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Universitas Riau (UNRI).
Menurut Iwantono, PTM terbatas diizinkan dilakukan untuk daerah dengan kategori PPKM level 1,2, dan 3—sesuai Surat Edaran Menteri. “Jadi artinya dari sisi peraturan sudah dibolehkan.â€
UNRI sendiri juga sudah keluarkan surat edaran tentang penyelenggaraan PTM pada (2/11). Dari keputusan rapat Dewan Pimpinan Harian, kampus akan laksanakan PTM terbatas pada minggu ketiga, di bulan yang sama. Namun hanya berlaku untuk pratikum, seminar proposal, seminar hasil, dan ujian akhir.
Pemberlakuan PTM penuh baru dilaksanakan pada semester depan. Hasil ini disampaikan pada 8 Oktober lalu.
Masih Iwantono, setiap fakultas harus punya kesiapan. Mulai dari satuan tugas (satgas), ruangan perkuliahan, hingga sarana dan prasarana penunjang kuliah. Ditambah lagi tiap kelas juga harus memiliki kamera. Hal ini untuk mempermudah dosen dalam mengajar mahasiswa yang ikut kelas virtual.
Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ini kembali jelaskan data vaksin yang masuk. Katanya sudah mencapai 80 persen untuk Dosen dan Staf UNRI. Sedangkan mahasiswa, di atas 70 persen.
“Data ini setiap harinya pasti bertambah oleh karena itu UNRI semakin yakin untuk diadakannya PTM ini walaupun memang masih di bawah bayang-bayang kekhawatiran,†ucapnya.
Apabila ada terkonfirmasi positif Covid-19, ungkap Iwantono, maka langkah-langkah disinfektan pada gedung yang terpapar akan dilakukan. “Ketika ada yang terkonfirmasi positif dengan jumlah lebih dari 5 persen dari komunitas maka PTM ini akan di stop, kemudian kalau turun, baru dibuka lagi.â€
Hal serupa juga disampaikan Azhar Kasymi, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan. PTM terbatas dan penuh diadakan secara berbeda. Namun tetap saja, persyaratannya sama. Misalnya, mahasiswa harus sudah vaksin.
Terkait sistem PTM ke depan, Azhar bilang akan dilakukan bergilir. Misalnya dalam satu kelas terdapat 50 mahasiswa, berarti hanya 25 saja yang akan luar jaringan (luring). Sisanya dalam jaringan atau daring.
Dilain sisi, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Sri Indarti katakan, sarana dan prasarana penunjang kuliah masih dalam proses persiapan dan penyempurnaan. Meski begitu, satgas sudah dibentuk sesuai panduan PTM.
Beralih ke Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Syamsudhuha sebut, fakultas ini harus lebih menyiapkan sistem dan ruangan pratikum ke depan. Bukan tanpa alasan, tak sedikit dari mahasiswanya yang ingin melaksanakan pratikum.
“Kesiapan yang kita lakukan tidak hanya pada ruangan, tapi juga kesiapan para dosen. Karena tidak semua dosen siap untuk menggunakan teknologi, apalagi dosen yang sudah berumur,†ujar  Dekan FMIPA itu.
Euforia PTM UNRI sampai juga ke telinga mahasiswa UNRI. Sebut saja M. Farhan Munif, mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan. Ia bahkan sudah lakukan kunjungan ke laboratorium di fakultasnya. Â Ada juga Ahmad Afandi dari Jurusan Sosiologi 2021, yang mendukung pemberlakukan PTM tersebut. Menurutnya, ini menandakan kondisi Covid-19 di Pekanbaru sudah cukup membaik.
Penulis: Nofrida Hanum
Editor: Firlia Nouratama