Kommapala Winnetou Laksanakan Kejurnas Panjat Tebing

Wujudkan salah satu program tahunan untuk acara nasional, Komando Mahasiswa Pecinta Alam Winnetou adakan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panjat Tebing. Kompetisi ini juga menjadi salah satu rangkaian Milad Universitas Riau (UNRI) ke-59.

“Sekarang ini Milad UNRI yang sebagai tuan rumahnya Fakultas Teknik. Jadi, kami di Mapala minta orang fakultas untuk mengambil event nasional. Kami ambillah kejuaraan panjat tebing ini,” jelas Husnul Fikri yang akrab disapa Bob pada Sabtu (20/11).

Bob selaku Ketua Pelaksana katakan, cabang olahraga Panjat Tebing telah masuk urutan kelima olahraga terfavorit. Ia ingin olahraga ini akan banyak disukai orang.

Bob juga bilang, sebanyak 104 peserta kategori mahasiswa dan umum berpartisipasi dalam Kejurnas ini. Bob jelaskan syarat dan ketentuan untuk ikuti lomba ini. Mahasiswa harus sertakan Kartu Tanda Mahasiswa. Untuk pelajar, wajib sertakan Surat Aktif Sekolah. Sedangkan untuk umum harus memiliki kartu identitas atlet.

Kejurnas ini telah disetujui oleh Federasi Panjat Tebing Indonesia. Sehingga, untuk kategori umum diberikan bintang. Gunanya untuk dikumpulkan supaya dapat mengikuti kegiatan nasional seperti Pelatihan Nasional atau Pelatnas.

Lebih lanjut, selain kategori peserta, ada pula kategori perlombaan. Diantaranya lead umum putra dan putri. Selain itu, ada speed classic umum putra dan putri, mahasiswa atau pelajar putra, serta mahasiswa atau pelajar putri.

Bob beritahu perbedaan speed dan lead. Jika speed mengandalkan kecepatan. Sedangkan lead lebih mengandalkan teknik dan kekuatannya.

Sementara itu, Tommy Afandi selaku Technical Delegate kegiatan jelaskan penilaian kategori perlombaan. Masing-masing memiliki perbedaan. Kalau speed mengambil nilai kumulatif dari yang tercepat. Kalau lead yang paling tertinggi.

Masih Tommy, lead dilakukan dalam waktu enam menit. Pun mengutamakan ketinggian dan keindahan. Penilaian dihitung dari titik pengaman terakhir dipasang atau jika pemanjat melakukan kesalahan.

“Seperti memegang yang tidak patut dipegang, maka pemanjatan dihitung dari pegangan terakhir,” lanjutnya.

Dalam kategori speed, peserta diadu pada dua jalur berbeda. Penilaian dihitung dari penjumlahan waktu yang tercepat mencapai titik tertentu di masing-masing jalur.

Herman Farmi, salah satu peserta Kejurnas Panjat Tebing tengah menunggu giliran untuk bertanding. Ia ungkapkan motivasi untuk ikuti kegiatan. Mulai dari mencari ilmu, pengalaman, teman, serta menambah kemampuan, dan wawasan,.

Ia juga ungkapkan bahwa dirinya mengikuti kegiatan ini hanya bermodal pengalaman. Mengingat kesibukan Herman dalam perkuliahan. “Saya ingin lebih mendapatkan ilmu setelah ini dan ingin mengikuti lagi dan mendapatkan juara.” ungkapnya pada pertandingan yang dilaksanakan di Venue Panjat Tebing UNRI  mulai 20 sampai 23 November.

Kegiatan ini ditutup bersempena dengan berakhirnya rangkaian Milad UNRI. Hari itu, akan dibacakan pengumuman hasil dan pembagian hadiah pada 25 November.

Penulis: Marchel Angelina

Editor: Andi Yulia Rahma