Lobby Fakultas Teknik Universitas Riau dipenuhi oleh banyak maket. Diletakkan di atas meja-meja dengan susunan melingkar mengikuti bentuk aula. Maket berjumlah dua puluh tiga tersebut merupakan hasil buah karya mahasiswa akhir Jurusan Arsitektur dalam pameran arsitektur, Rabu (8/6). Kegiatan ini rutin ditaja sebagai apresiasi kepada mahasiswanya yang telah selesaikan tugas akhir mereka.
Namun, kali ini konsep yang digunakan sedikit berbeda. Kepala Jurusan Teknik Arsitektur Wahyu Hidayat katakan pameran ini dibumbui oleh kompetisi.
Hal tersebut dibuktikan dengan duduknya dua orang anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Ada Doddy Anwar dan Syahjhon sebagai dewan juri. Kegiatan perdana yang ditaja oleh jurusan ini diberi nama Kompetisi Internal Tugas Akhir (KITA). Abel Mardhovandi, ketua pelaksana kegiatan sampaikan hanya lima peserta dengan karya terbaik yang diikutsertakan.
Adalah karya milik Ihsan Rahmadhani, Akmaliadi, Husna Iffah, Yayat Hidayat, dan Wahyu Fajri Muhammad. Masing-masing diantaranya diberi kesempatan selama 30 menit untuk jelaskan konsep arsitektur yang mereka buat di hadapan dewan juri dan seluruh peserta.
Kemudian, dewan juri akan menilai presentasi serta maket yang disuguhkan dengan kriteria. Meliputi goresan, perubahan massa, teknologi-teknologi yang memungkinkan, dan juga kelayakan. Penilaian tersebut, kata Abel, bukan hanya dilihat dari segi arsitektur bangunannya saja. Namun, fungsi dari bangunan tersebut juga turut diperhatikan.
Husna, salah seorang peserta mengaku terkejut dirinya terpilih sebagai peserta yang terbaik. Sebab katanya, pemilihan itu didasari oleh karya yang mereka bawa serta penilaian dari dosen. Meski tak menyangka akan terpilih, Husna ternyata telah mengetahui akan diadakan kompetisi ini ketika melaksanakan tugas akhir. Maka dari itu, mempersiapkan diri merupakan langkah yang dilakukannya sejak awal.
“Ini sebenarnya rencana dari tahun-tahun sebelumnya, tapi baru terealisasikan sekarang. Jadi sudah ada dengar kabar-kabarnya,” jelasnya.
Tak hanya mereka berlima yang bertanding dalam kompetensi ini. Sembilan belas peserta sisanya juga berlaga demi mendapatkan gelar sebagai pemilik kreasi terfavorit berdasarkan suara pengunjung. Hal tersebut, kata Wahyu, dalam kata sambutannya ialah bertujuan agar mahasiswa mendapatkan masukkan dan pandangan yang berbeda dari yang telah diterima dosen. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi langkah transisi untuk mahasiswa memasuki dunia kerja. Sebab, hal ini merupakan bentuk perwujudan pembenahan dalam rangka meningkatkan kompetensi para lulusan.
Helatan ini dibuka secara simbolis oleh Wakil Dekan I Fakultas Teknik Zuchra Helwani. Ia hadir sebagai perwakilan dari dekan yang berhalangan pada saat itu. Ia sampaikan acara ini tentunya memberikan manfaat bagi mahasiswa yang akan lulus. Harapannya, hal ini bisa memberikan manfaat yang baik kepada mahasiswa. Khususnya mahasiswa tahap akhir yang akan mulai bekerja.
Hal serupa juga dikatakan oleh Doddy Anwar selaku dewan juri. Menurutnya, kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini merupakan sebuah langkah yang bagus bagi kampus.
“Dampaknya kepada mental mahasiswa yang lebih kompetitif dan dampaknya ke kampus. Alhasil melahirkan produk tugas akhir yang bagus karena hasil dari kompetisi tadi,” tutupnya.
Penulis: Marchel Angelina, Saufa Yuthika
Editor: Sakina Aidah