Setelah dua periode menahkodai kampus biru langit, akhirnya Aras Mulyadi harus serahkan estafet kekuasaannya kepada pengganti. Pemilihan calon yang pas untuk menerima tongkat estafet tersebut akan dilangsungkan pada Rabu (27/07).
Aula Indragiri menjadi saksi bisu pemilihan orang nomor wahid di Universitas Riau itu. Sesuai agenda, rapat pemilihan tertutup akan berlangsung mulai pukul 08.30 pagi.
Bahana Mahasiswa menjemput bola dengan mewawancarai Adel Zamri pada Jumat (22/07). Ia beberkan teknis pemilihan. Mulanya, rapat akan dipimpin langsung olehnya. Setelah masuk ke tahap pemilihan, barulah diserahkan kepada Elfizar selaku Ketua Panitia Pemilihan Rektor (Panpilrek). Buntutnya, dialihkan lagi ke Adel setelah didapati suara yang sah dan dikirimkan ke Kementerin Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi untuk kembali disahkan dan dikeluarkan surat keputusan.
Adel ceritakan metode dalam teknis pemilihan. Katanya, sistem pemungutan suara atau voting masih digunakan seperti periode sebelumnya. Ketentuan hak suara juga telah diatur. Hal ini merujuk pada Peraturan Menristekdikti nomor 19 tahun 2017 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri.
Pasal 9 ayat 3 menyebutkan kalau menteri memiliki 35 persen hak suara dari total pemilih yang hadir. 65 persen sisanya milik anggota senat.
Maka dari itu, kata Adel, menteri atau perwakilannya juga turut menghadiri rapat tersebut untuk menyumbangkan hak suaranya.
“Itu kan ada suara menteri di samping suara senat. Bisa jadi menteri yang turun atau orang yang dipercayakan,” tutur Ketua Senat Universitas Riau ini.
Adel juga menambahkan bahwasannya untuk ditetapkannya jadwal pemilihan suara harus melewati beberapa teknis terelebih dahulu. Diantaranya ketiga calon rektor diwawancarai oleh menteri untuk dipertanyakan kesiapannya. Hal ini telah berlangsung pada Senin (25/07).
Setelah itu, kementerian memberikan surat pemberitahuan untuk dilangsungkannya proses pemilihan. Menurut Adel, ketiga calon sudah lebih dari kata layak untuk bertanding. Dari kacamatanya sendiri, ia menilai semuanya sudah memiliki potensi dan keunggulan yang seimbang dan pantas untuk dipertandingkan.
“Saya salut dan berterima kasih kepada mereka. Masing-masing dari mereka memiliki potensi yang berbeda. Semoga yang terpilih sesuai dengan apa yang mereka ikrarkan,”
Terakhir, ketua senat yang dilantik pada periode kedua kepemimpinan Aras ini sampaikan keyakinannya perihal kemantapan pemilihan esok. Menjemput memory pada empat tahun lalu, pemilihan suara yang diketuai oleh Iwantono tersebut mendapatkan banyak sekali hambatan.
Salah satunya yakni pengunduran hari pemilihan yang telah ditetapkan. Kata Adel, hal itu terjadi diluar kuasa panitia dan senat. Sebab, permasalahan berasal dari eksternal bukan internal kepanitiaan.
“Itu eksternal, kita gak salah. Kita sudah ikuti sesuai alurnya dan peraturan yang berlaju. Ternyata pihak kementerian yang belum pas dalam menentukan jadwalnya.”
Tak hanya itu, musabab kedua yang menimbulkan permasalahan kala itu ialah anggota senat yang sudah selesai masa jabatannya. Hal itu juga berdampak pada proses pemilihan. Namun, lagi-lagi Adel menjelaskan kalau masa jabatan senat yang habis itu diakibatkan oleh pengunduran jadwal pemilihan yang pertama. Sehingga, masa jabatan yang harusnya pas sebelum hari pemilihan, harus berakhir sebelum pencaturan.
Menanggapi hal itu, Adel sampaikan keoptimisannya perihal pemilihan esok. Sebab, katanya, hal-hal yang terjadi pada masa itu tidak ada ia temui kini.
“Teror-teror ancaman, simpang siur informasi, dll tidak ada saya jumpai kini,” katanya.
Elfizar selaku ketua juga benarkan hal yang sama. Kejadian empat tahun lampau itu, menurutnya, tidak akan terjadi. Sebab kementerian telah memberikan kepastian dan mengirimkan surat pemberitahuan dengan jadwal yang pasti.
“Kondisi sekarang pun juga lebih kondusif, aman, dan nyaman,” tambah Wakil Dekan II Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ini.
Namun katanya yang harus dihindari agar hal yang tidak diinginkan terjadi ialah mereka yang memiliki hak suara harus datang lengkap dan tepat waktu.
“Pesta demokrasi ini kan menentukan UNRI 4 tahun ke depan. Jadi yang memiliki hak suara jangan sampailah nggak datang” imbuhnya.
Pada siang hari tadi juga telah dilaksanakan gladi resik pemilihan. Disana, Elfizar juga sampaikan bahwasannya jumlah senat yang hadir berjumlah 51 orang. Kemudian, ada 1 orang senat yang pensiun serta 1 orang pula yang sakit.
Menanggapi senat yang sakit tersebut, dirinya dan panitia lainnya berikan keringanan kepadanya. Dimana, senat tersebut akan memilih di lobby lantai 1 ditemani oleh 1 orang panitia dan 2 orang saksi.
“Anggota senat sakit, sesuai tata cara tetap diakomodir. Dia di bawah karena nggak bisa naik tangga. Nanti panitia sama 2 orang saksi turun ke bawah waktu pemberian suaranya,” jelasnya.
Selain itu, kata Elfizar, tidak ada pengambat lainnya dari segi persiapannya sendiri. Lain halnya dengan yang dulu, kini ia sampaikan bahwasannya komunikasi dengan pihak dikti terbilang lancar sekali.
“Targetnya semua terlaksana dengan baik. Panitia bisa bernapas lega. Yakin pemilihan sesuai jadwal,” tutup Dosen Sistem Informasi ini.
Penulis: Sakinah Aidah, Najha Nabilla, Fitri Pilami
Editor: Andi Yulia Rahma