Aksi Let’s Grow Up UNRI, Bersihkan Lingkungan Kampus

“Lingkungan yang bersih adalah lingkungan yang kita ciptakan sendiri,” seru seorang mahasiswa dengan sebuah pelantang suara.

Sore itu Minggu, 27 Februari, mahasiswa Universitas Riau memadati Jembatan Kupu-kupu yang berada tak jauh dari rektorat. Mereka anggota Badan Esksekutf Mahasiswa (BEM), baik dari tingkat universitas maupun fakultas. Juga, Dewan Perwakilan Mahasiswa dan anggota Himpunan Mahasiswa dari beragam jurusan atau program studi.

Agenda kali ini menggemakan peduli lingkungan, berupa aksi bersih-bersih lingkungan sekitar. Aksi bertajuk Let’s Grow Up UNRI yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup BEM UNRI ini merupakan yang perdana. Adalah wujud kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan Kampus Biru Langit.

Gusdur—Menteri Lingkungan Hidup—jelaskan bahwa kegiatan ini tak sekadar membersihkan lingkungan saja, namun juga kegiatan pencerdasan berupa orasi. “Tujuan utamanya ini menyadarkan mahasiswa untuk membuang sampah pada tempatnya.”

Bermula pada 21 Februari lalu, kegiatan ini diusung bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional. Selain gelar aksi, mereka juga bikin diskusi bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNRI untuk pengadaan bank sampah dan penambahan tempat sampah. Ada pula pembentukan Forum Pemuda Lingkungan yang fokus mengangkat isu lingkungan di tingkat provinsi ke nasional lewat webinar dan seminar.

Melalui aksi yang telah mereka jalankan, Gusdur berharap agar mahasiswa lebih peduli terhadap lingkungan, terutama soal sampah.

“Ibaratnya, usaha yang kita lakukan untuk pengingatan. Sadar atau tidaknya, kembali ke diri kita masing-masing,” tutup mahasiswa Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini itu.

Nur Safitri, anggota Kementerian Pemberdayaan Perempuan BEM UNRI mengaku terkejut melihat jumlah sampah yang ada. “Ternyata, banyak jumlah sampahnya.”

Ia berharap, mahasiswa maupun masyarakat sekitar yang berkunjung dapat memiliki kesadaran yang tinggi terhadap lingkungan. Pun, petugas kebersihan agar lebih tanggap lagi dalam membuang setiap tumpukan sampah ke tempatnya.

Razali Wakil Presiden Mahasiswa BEM UNRI mengatakan, kondisi kampus setelah kuliah tatap muka membuat populasi sampah semakin meningkat. Terutama di tempat yang menjadi titik tongkrongan mahasiswa. Apalagi pada sore hari, sampah kian menumpuk.

Ia menilai, tumpukan sampah terjadi akibat kurangnya kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Meskipun fasilitas tempat sampah terbilang cukup, namun masih banyak orang yang tidak membuang sampah pada tempatnya. Bahkan, ada yang membuang sampah sembarangan, meski tempat sampah tak jauh dari tempatnya berada.

“Kita mengadakan agenda ini untuk mengampanyekan kepedulian kita kepada sampah dan kita ingin tularkan kepada kawan-kawan mahasiswa yang lain untuk peduli juga dengan lingkungan,” lanjutnya.

Meskipun tujuan utama adalah pembersihan dan pencerdasan, kata Razali, kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka riset. Misalnya jika penyediaan tempat sampah menjadi penyebab utama adanya tumpukan sampah, maka BEM UNRI akan upayakan penambahan tempat sampah. Namun, jika kurangnya kesadaran mahasiswa adalah penyebab, maka mereka akan kampanyekan kepedulian lingkungan kembali.

“Harapan kita, teman-teman akan sadar,” tutupnya.

Penulis: Marcel Angelina

Editor: Febrina Wulandari