Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Bahana Mahasiswa gelar Diklat Jurnalistik Mahasiswa Tingkat Dasar (DJMTD), Jumat (13/11). Diklat akan berlangsung selama 3 hari di sekretariat Bahana Mahasiswa Kampus Universitas Riau Gobah. Mengusung tema Kejarlah Daku Kau Kutulis.

Pukul 9 pagi, acara dimulai. Nirma Redisa selaku Ketua Panitia sampaikan laporan kegiatan. Ia sebutkan persiapan panitia hingga pencarian peserta telah dilakukan sebulan lamanya. Jumlah peserta yang ikut diklat sebanyak 17 peserta, 2 delegasi dari LPM Visi Universitas Lancang Kuning dan Aklamasi Universitas Islam Riau.

Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan materi interview yang disampaikan oleh Suryadi—Redaktur Pelaksana Bahana Mahasiswa. Ia ajak peserta praktek interview secara langsung. Salah seorang jadi narasumber dan pewancara. Setiap tampilan akan diberi komentar dan saran. “Praktek itu berguna untuk mengetahui bagaimana cara menghindari kesalahan saat interview, misalnya banyaknya penggunaan kalimat tertutup,” jelasnya.

Materi selanjutnya feature, disampaikan oleh Nurul Fitria. Ia beri pengarahan dan pemahaman tentang pembuatan feature dan straight news dalam jurnalistik.

Sekitar pukul 4 sore, Pkuvigram beri materi short movie. Ibnu Anggota Pkuvigram sebutkan, langkah awal pembuatan video dimulai dari penentuan story atau ide. “Story haruslah umum. Maksudnya, sudah diketahui banyak orang tidak hanya teman dekat saja. Misalnya, ide tentang dosen yang beri tugas saat jam mata kuliah hampir usai. Saat itu kebanyakan mahasiswa ingin keluar kelas. Namun, saat dosen beritahu ada tugas maka mahasiswa akan merasa kesal ditandai adanya ocehan,” ujar Ibnu sambil menunjukkan contoh pada video yang ditayangkan.

“Angle atau sudut pandang juga punya peran penting dalam pembuatan short movie. Seperti tema romatis maka akan ditemukan perpindahan gambar yang halus. Selain itu pada film action bisa ambil gambar dengan cara zoom in pada bagian bagian tertentu, misalnya pada bagian mata yang menunjukan rasa kesal dan pada bagian tangan mengepal yang bisa timbulkan kesan marah,” jelas Ibnu.

Ibnu mengaku antusias jadi pemateri. Menurutnya, bukan sekedar bertemu, tapi bisa sharing dan mendukung kegiatan mahasiswa. Ia berharap peserta DJMTD bisa hasilkan karya dan dapatkan provit dari belajar ini. Ibnu tambahkan lagi, DJMTD makin berkembang dan tetap konsisten yang berarti beda generasi maka semakin besar. #Sherly