Galeri Arsip Statis merupakan sarana memperkenalkan sejarah Kota Padang melalui arsip-arsip. Galeri ini terletak di Balai Kota Padang lama, Jalan Moh Yamin No.70 Kota Padang, Sumatra Barat. Dinamakan statis karena sifatnya yang permanen. Tidak bisa dimusnahkan, bernilai sejarah, dan pastinya tidak bisa digunakan lagi.
Galeri Arsip Statis berisi arsip retro, tekstual, buku, koleksi kebendaan, iklan-iklan zaman dulu. Pun terdapat sejarah gempa hingga sejarah Coronavirus Disease 2019 atau Covid 19 seperti Alat Pelindung Diri. Produk Hukum Hindia Belanda, Staatblad juga tersedia dengan jumlah 235 buah.


Galeri ini berada di Sekolah Menengah Atas 1 Padang pada 2015. Penjabat Walikota Padang Andree Hamardi Algamar mendukung pemindahan. Kini Galeri Arsip Statis beranjak ke Balai Kota Padang lama yang diresmikan pada 7 Desember 2024 silam.
Masyarakat bisa mengunjungi Galeri Arsip Statis pada jam kerja. Galeri buka di hari Senin sampai Jumat pada jam sembilan pagi sampai jam empat sore.
Galeri Arsip Statis dikelola oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang. Menjadi simpul Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN) dengan target 9.600 arsip per bulan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan, terdapat dua jenis arsip. Di antaranya arsip dinamis dan arsip statis. Arsip dinamis dibagi lagi menjadi tiga bagian. Dinamis aktif merupakan arsip yang sedang digunakan dalam administrasi. Lalu dinamis inaktif, arsip yang penggunaannya sudah mulai menurun seiring berjalannya waktu. Kemudian arsip vital, merupakan arsip penting dalam perangkat daerah. Contohnya surat tanah dan surat kependudukan.
Fungsional Arsiparis Ahli Muda, Mona bilang masyarakat bisa mengakses arsip melalui aplikasi berbasis website atau laman web dispusip.padang.go.id. Sudah ada 50 ribu arsip yang bisa diakses via dalam jaringan. “Arsip statis bernilai bagi masyarakat terutama bagi peneliti untuk mengetahui sejarah kota Padang,” ujarnya pada Selasa, 16 September 2025.
Balai Kota Padang lama yang menjadi tempat Galeri Arsip Statis dibangun pada awal 1900-an dan selesai pada 1936. Hingga kini Balai Kota Padang lama masih mempertahankan arsitektur bercorak kolonial berwarna putih. “Tempatnya bernilai sejarah, isinya pun bernilai sejarah,” ujar Mona.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang berupaya memberitahu masyarakat agar berkunjung ke Galeri Arsip Nasional melalui media sosial. Seperti Instagram, Facebook, maupun YouTube. Selain itu turut berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan untuk mengajak siswa agar dapat berkunjung ke galeri. “Dinas Kearsipan memiliki target empat sekolah yang berkunjung dalam satu hari,” ungkapnya.
Perawatan arsip dilakukan dengan cara fumigasi. Teknik penyemprotan bahan kimia guna melindungi arsip dari kutu dan hama. Mereka melakukan fumigasi dengan menutup ruangan selama tiga hari. Semasa itu, ruangan tidak boleh diakses oleh siapa pun.
Adapun perawatan lainnya dilakukan dengan pemberian kapur barus dan kertas bebas asam. Kemudian pengaturan suhu ruang dari 16 sampai 20 derajat celcius, serta melapisi kertas dengan tisu jepang.
Pengunjung Galeri Arsip Statis, Fia ingin tahu mengenai arsip-arsip di Kota Padang. Dia terkesan dengan cara tata kelola pemerintahan. Sama halnya dengan pengunjung, Niki mengaku banyak peninggalan sejarah Kota Tercinta ini yang bisa dilihat via arsip-arsip. “Bisa dijadikan [tempat] edukasi,” tutup Niki.
Pewarta: Wahyu Prayuda
Penyunting: Fitriana Anggraini

