Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Provinsi Riau diundang oleh Gubernur Riau Annas Maamun di Jalan Diponegoro, Minggu (15/9). Annas Maamun sambut 24 mahasiswa yang tergabung dalam BEM seRiau dengan jamuan makan malam sekitar pukul 10 malam. 9 Perwakilan BEM yang hadir diantaranya BEM Universitas Riau (UR), BEM Universitas Islam Negeri  Suska, BEM Universitas Muhammahdiyah Riau, BEM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bangkinang, STIE Purnagraha, Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Mahaputra, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Dharmapala Riau, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Payung Negeri dan Stikes Persada Bunda.
Hadir juga Wakil Gubernur—Arsyadjuliandi Rachman, Asisten II—Wan Amir, Kepala Kesbangpolimas— Nizamul, Karo Humas—Yoserizal.
Usai makan malam, diskusi dan tanya jawab terkait isu politik yang berkembang dan program pembangunan Riau kedepan. “Selain untuk mempererat silaturahmi, undangan tersebut dimaksudkan untuk klarifikasi permasalahan di Riau,†jelas Zulfa, Ketua BEM UR.
Tentang asap yang kembali menyelimuti Riau. Anas mengatakan asap belum juga tuntas karena kurang tegasnya penegakan hukum di Riau. Selain membahas lingkungan hidup, mahasiswa mengajukan penaikan kuota dana bagi hasil, dimana sekarang presentasenya 10 persen berbanding 90 persen, diharapkan dapat berubah jadi 40 persen berbanding 60 persen.
Isu pelecehan seksual juga disinggung. Anas bersumpah tidak melakukan hal tersebut. Ia katakan tuduhan terkait tindakan asusila itu tidak benar. “Saya sebelumnya ingin sampaikan maaf pada semua tamu yang hadir, akhir-akhir ini saya sudah banyak mendapat tuduhan—terkait kasus asusila. Saya kasihan pada anak dan istri, bahkan terjadi pemerasan,†jelas Annas Maamun. Karena tidak sabar lagi, Annas lapor ke Mabes Polri. “Demi Allah saya tidak ada melakukan hal tersebut,†tutur Annas. Jadi semua itu saya serahkan proses hukum.
Pengujung acara, Gubernur Riau beri amplop berisi uang untuk mahasiswa. Namun karena kesepakatan yang dibuat oleh mahasiswa seRiau pada rapat pukul 2 siang di sekretariat BEM UR. Amplop di tolak.
“Kami ucapkan terima kasih sebelumnya, maaf kami tidak bisa terima,†tutur Zulfa ketika menolak amplop. Demi hindari perbedaan persepsi yang tidak diinginkan kedepannya. Jika UR dan universitas lainnya di Riau membutuhkan bantuan silahkan bapak bantu universitas kami, jelasnya.
Koordinator Pusat BEM seRiau, Zulfa Hendri berharap agar pertemuan dengan Gubernur Riau dapat dilaksanakan secara terus-menerus sehingga peran orang muda dan intelektual muda saling bersinergi. Kami sangat berterima kasih Pak Gubernur telah sudi meluangkan waktunya untuk berdialog dengan kami. Kami mengkritik selama ini bukan karena kami membenci pak, itu adalah bentuk cinta kami kepada pemerintah, kami hanya ingin mengawasi. “Kami punya harapan yang besar kepada bapak, agar Riau ini jadi lebih baik kedepannya,†harap Zulfa.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada anggota BEM yang hadir malam ini, sebenarnya acara ini sudah lama saya inginkan, adakan dialog bahkan saya juga minta langsung ke Rektornya tapi waktu itu belum ada,†tutur Gubri. #Harnila