Sebuah mobil dengan dominasi putih dan merah terparkir di depan kantin biologi ruang F Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau (FKIP UR). Beberapa dokter dengan seragam biru tua keluar. Lalu mulai menyeleksi peserta yang akan mendonorkan darahnya. Sabtu (15/10), Himpunan Mahasiswa Biologi (Himabio) adakan acara Biology Blood Donor. Acara ini dimulai sejak pukul sembilan pagi. Ada dua lokasi pendonoran, pertama di mobil ambulan dan kedua di ruang F3.

Sebelum diadakan pendonoran, peserta harus melakukan beberapa seleksi yakni mengisi formulir, berkonsultasi dengan dokter tentang penyakit yang pernah diderita seperti HIV, Sifilis dan Hepatitis, cek tensi darah dan terakhir cek hemoglobin.

Dokter Rona Febriani sampaikan bahwa darah yang telah didonor harus dilakukan seleksi atau pemeriksaan donor dan screening darah. Dokter Rona menambahkan kriteria pendonor yakni berusia 17 sampai 60 tahun, tidak menstruasi, hamil atau menyusui serta berat badan minimal 45 kg. “Tujuannya untuk menjaga kesehatan pendonor dan mencegah resiko penularan penyakit kepada penerima darah,” terang Rona.

Dokter Candra Sagita jelaskan bahwa hemoglobin darah yang akan didonor memiliki standar tersendiri. Untuk pria hemoglobin yang boleh mendonor antara 14-16, sedang wanita 12-14. Sehingga bagi yang memiliki hemoglobin diatas atau dibawah rerata tidak bisa melakukan donor darah.

Tidak semua peserta bisa mendonorkan darahnya. Hal ini karna hemoglobinnya terlalu rendah atau tinggi serta tensi yang tidak mencukupi.

Dewi Tiovani Tambunan, salah satu peserta donor darah ungkapkan bahwa ia merasa takut melihat darah dimasukan ke kantong darah. Setelah melakukan donor ia merasa lega, barulah setelah 10 menit jarum ditusukkan ia merasa pusing,mual-mual dan tangan keram. “Ini kali pertama saya donor darah,” ungkapnya.

Kegiatan donor darah ini berjalan sukses, dilihat dari banyaknya mahasiswa yang berpartisipasi. Kegiatan tahunan ini merupakan yang kelima diadakan. Himabio bekerjasama dengan Unit Transfusi Darah PMI Kota Pekanbaru. Kegiatan ini merupakan program kerja dari devisi Sosial Masyarakat Himabio. “Tujuannya untuk meningkatkan kepedulian dan solidaritas dari mahasiswa untuk masyarakat,”ungkap Eko Mulyadi selaku ketua pelaksana. *Beta