Minggu (29/03), hari kedua pelatihan advokasi anggaran nasional 2015 berlangsung di Ruang Senat Lantai 4 Rektorat Universitas Riau (UR). Dimulai pukul delapan pagi hingga setengah sembilan malam. Hadir 8 delegasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) diantaranya, Universitas Islam Negeri Suska Riau, Universitas Islam Riau, Universitas Muhammadiyah Riau, Universitas Islam Kuansing, Universitas Pasir Pangaraian Rokan Hulu, Universitas Syiah Kuala Aceh, Universitas Mumammadiyah Yogyakarta (UMY), dan UR sekaligus tuan rumah.

Agenda hari ini di isi oleh 4 pemateri dengan sub tema yg berbeda, diawali dari Drs. Purwiyanto,MA—Staf Ahli Menteri Keuangan RI bidang pengeluaran. Sampaikan tentang anggaran rakyat untuk kesejahteraan rakyat. Dilanjut oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Riau tentang pengertian anggaran, asas umum dan fungsi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Usai istirahahat makan siang, materi ketiga dilanjutkan oleh Akhmad Misbakhul Hasan selaku Manager Riset Sekretariat Nasional Forum Indonedia untuk Transparansi Anggaran (SekNan FITRA) tentang APBN, APBD dan pelayanan publik. Ia paparkan pelayanan publik di Indonesia miris dan terbengkalainya pembangunan infrastruktur pelayanan publik. Juga banyaknya masyarakat miskin, berkebutuhan khusus, dan perempuan yang termarjinalkan.

Misbah jelaskan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin Indonesia pada September 2014 capai 27,74 juta jiwa atau 10,96 persen, rasio ini yang relatif tinggi dari tahun ketahun. “Padahal filosofi dari anggaran adalah amanah rakyat yang di titipkan dan di kelola oleh eksekutif dan legislatif untuk kesejahteraan rakyat,” tegasnya.

Ia tambahkan lagi pada hakekatnya secara konstitusi diamanatkan agar anggaran digunakan untuk tingkatkan kualitas pelayanan publik, turunkan kemiskinan dan sejahterakan masyarakat. Sedangkan fungsi anggaran terbagi jadi 2 bagian yaitu, fungsi administrasi sebagai pedoman pengelolaan sumber daya, instrumen pengawasan penyelenggaraan dan pembangunan, dan instrumen untuk menilai kinerja pemerintahan.

Kedua, fungsi ekonomi. Diantaranya, fungsi alokasi atau sering disebut sebagai belanja pembangunan atau belanja publik, misalnya hadir melalui pembangunan peralatan publik termasuk kesehatan, pendidikan, perumahan dan sebagainya maupun bantuan untuk pemberdayaan masyarakat. Lalu fungsi distribusi sebagai instrumen untuk membagi sumber daya atau kue pembangunan, dan pemanfaatannya pada publik secara adil dan merata. Supaya dapat menanggulangi kesenjagan sosial ekonomi, seperti golongan kaya dan kaum miskin, daerah maju dengan daerah tertinggal atau kesenjangan antara desa ke kota. Dan fungsi stabilisasi yaitu anggaran jadi sebuah instrumen untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan ekonomi, terkait dengan penciptaan lapangan pekerjaan, stabilitas ekonomi makro, laju inflasi dan sebagainya.

Misbah berharap mahasiswa lakukan kajian akademik tentang pendistribusian anggaran bagi masyarakat. “Seperti melakukan riset terkait bagaimana pengelolaan anggaran, dari aspek transparansi anggaran melalui uji akses, atau lebih substansial efektifitas dan efisiensi anggaran,” jawabnya saat ditemui usai beri materi.

Pemateri terakhir, Bagus Santoso Juru bicara Badan Anggaran DPRD Riau paparkan tentang siklus APBN dan APBD dan partisipasi masyarakat.

Topan Rezki Orlando selaku Ketua Pelaksana sebutkan acara berjalan baik dan berlangsung antusias. Ia berharap acara tetap berlangsung lancar dan sukses hingga akhir, dengan adanya komitmen peserta untuk mengikuti acara ini.

Zainudin Arsyad Presiden Mahasiswa UMY katakan acara ini sebagai bentuk mencari teman baru dan silaturahmi diantara mahasiswa. Ia berharap ilmu yang didapatkan dapat menambah kekuatan gerakan mahasiswa. “Sedangkan anggaran untuk kesejahteraan rakyat ini harus terealisasi dengan benar, dan tidak digunakan sebagai kepentingan pemerintah sebagai pengelola anggaran. Karena seorang pemimpin haruslah intelektual, memiliki moral yang baik dan kepandaian dalam memimpin, termasuk mengelola anggaran,” ujar Zainudin juga peserta saat ditemui usai shalat magrib berjamaah.(*12)