Jalur Masuk dan Daya Tampung Mahasiswa Baru UNRI 2019

Penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2019/2020 akan kembali dibuka. Nur Mustafa selaku Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Riau (UNRI) mengadakan konferensi pers mengenai jalur masuk pada Kamis (07/02).

Mustafa katakan bahwa ada yang berbeda dari penerimaan mahasiswa baru tahun ini. Tapi, masih dengan tiga jalur masuk yang sama, yaitu jalur nasional seperti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Kedua jalur nasional tersebut berlaku untuk Program Sarjana dan Diploma Empat.

Kemudian ada jalur Mandiri untuk Program Sarjana, Diploma Tiga, Diploma Empat, Profesi, Spesialis, Magister dan Doktor.

Perbedaan signifikan terletak pada jalur SBMPTN dan jalur Mandiri yang diadakan oleh Universitas Riau.

Seleksi di jalur SBMPTN kali ini hanya menggunakan sistem Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Tidak lagi menggunakan sistem Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC).

Menurut Mustafa, sistem UTBK sekarang juga akan diisi dengan kapasitas satu ruangan berjumlah 20 orang, diikuti satu pengawas lokal dan satu ahli Ilmu Teknologi.

“Apabila ada 40 orang, membutuhkan dua pengawas dan satu ahli IT.”

Sistem pendaftaraan SBMPTN nya juga berbeda dari sebelumnya. Kali ini siswa meengikuti ujian terlebih dahulu di website pendaftaran-utbk.sbmptn.ac.id. Lalu nilai akan keluar 10 hari setelah ujian. Nilai itu yang kemudian dibawa untuk mendaftar ke Perguruan Tinggi Negeri yang dipilih.

Peserta dapat mengikuti UTBK maksimal sebanyak dua kali sesuai dengan bidang keilmuan yang dipilih. Misalnya kelompok saintek satu kali dan kelompok soshum satu kali, atau saintek dan soshum secara bersamaan.

Komposisi soal UTBK dalam SBMPTN ini terdiri dari Tes Potensi Skolastik (TPS) yang mengukur kemampuan kognitif & penalaran dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) yang mengukur pemahaman keilmuan berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS).

Mengenai jadwal pendaftaran ujian, dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama pada tanggal 01 – 24 Maret dan gelombang kedua pada 25 – 01 April. Sedangkan tes akan dilaksanakan pada 13 April – 4 Mei untuk gelombang pertama. Lalu, tanggal 11 Mei – 26 Mei untuk gelombang kedua.

Kemudian untuk tahap pendaftaran ke PTN dari hasil tes dijadwalkan pada 10 hingga 24 Juni dan diumumkan pada sembilan Juli. Dalam pelaksanaan tes, peserta akan dikenakan biaya Rp. 200 ribu.

“Kita juga bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Riau untuk menggunakan 10 Sekolah terkait lokasi tes UTBK nantinya,” sahut Mustafa yang sekaligus menjadi ketua Pelaksana UTBK Provinsi Riau

Berbeda dengan jalur SBMPTN yang mengharuskan peserta mengikuti ujian. SNMPTN dilakukan berdasarkan prestasi akademik peserta. Seleksi ini dilakukan dengan melihat nilai rapor hingga portofolio akademik yang sebelumnya sudah dinyatakan lolos oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) dari sekolah asal.

Di tahun ini peserta yang lolos, secara otomatis tidak diperbolehkan untuk mengikuti SBMPTN nantinya.

Periode pendaftaran seleksi ini berlangsung dari 4 hingga 14 Februari dan diumumkan pada 23 Maret di situs resmi SNMPTN.

Jalur masuk terakhir ialah Jalur Mandiri yang dilaksanakan oleh panitia lokal UNRI. Jalur ini meliputi Penelusuran Bibit Unggul Daerah (PBUD), Penelusuran Minat dan Bakat (PMB), Bina Lingkungan, Jalur Kerjasama dan Ujian Tulis Diploma (khusus pemerimaan D3 atau transfer).

Untuk Jalur Mandiri PBUD, peserta diperbolehkan dari Provinsi Riau dan Kepulauan Riau. Kecuali Fakultas Kedokteran dan Fakultas Keperawatan, hanya peserta dari Provisi Riau saja. Sedangkan pada Fakultas Perikanan, domain pendaftar mencakup daerah Sumatera, Kalimantan dan Banten.

Bagi yang ingin mendaftar melalui Jalur PMB, seleksi dilakukan berdasarkan prestasi yang di miliki. Cakupan prestasi diantaranya prestasi olahraga, seni, sains minimal setingkat provinsi dan hafizh qur’an dengan kriteria hapal 10 juz.

Pendaftar diperkenankan memilih seluruh program studi yang ada di Universitas Riau, kecuali Fakultas Kedokteran dan Fakultas Keperawatan yang hanya menerima bidang hafizh qur’an saja.

Jalur Mandiri selanjutnya ialah Jalur Bina Lingkungan. Jalur ini pada tahun lalu hanya terbuka untuk Fakultas Kedokteran saja. Namun, tahun ini seluruh program studi dan fakultas di UNRI sudah bisa dipilih.

Bahkan, jalur ini terbuka untuk seluruh provinsi di Indonesia, kecuali Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang hanya dibuka khusus pendaftar dari Riau dan Kepri. Begitu Juga dengan Fakultas Kedokteran yang hanya menerima dari Provinsi Riau saja.

Jalur Bina Lingkungan mulai dibuka pada tanggal 1 Maret di http://bl.unri.ac.id

Azhar Kasymi selaku Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan UNRI jelaskan mengenai penerimaan mahasiswa baru ini.

Menurut pemaparannya UNRI menerima 30% untuk jalur SNMPTN, 40% untuk SBMPTN dan Jalur Mandiri 30%.

“Persentase ini bisa berubah, tentatif karena mengantisipasi adanya peserta yang tidak daftar ulang di SNMPTN atau SBMPTN.”

Ia juga katakan mengenai daya tampun mahasiswa baru berdasarkan Keputusan Rektor nomor 36/UN19/KM/2019 tentang Penetapan Daya Tampung UNRI pada penerimaan calon mahasiswa baru Tahun Akademik 2019/2020.

Dalam keputusan menyebutkan bahwa keseluruhan total mahasiswa baru jenjang D3, D4, dan S1 sebanyak 6770 orang. Dengan kualifikasi Dimploma Tiga sebanyak 610 orang, Diploma Empat 120 orang, dan Sarjana 6040 orang.

Sedangkan pada jalur penerimaan mahasiswa dari jalur SNMPTN 1848 orang, 2464 orang dari Jalur SBMPTN dan 2458 dari Jalur Mandiri. Jumlah keseluruhan daya tampung di luar program pascasarjana tersebut meningkat 8,7% dibandingkan tahun lalu.

Disamping itu, kuota untuk Jalur Mandiri bagi peserta Pascasarjana UNRI yang mencakup program Magister, Profesi, Spesialis, dan Doktor ada sebanyak 1545 orang dengan kualifikasi jenjang Magister 1215 orang, Profesi sebanyak 255 orang, Spesialis sebanyak 20 orang dan Doktor sebanyak 55 orang.

Penulis: Wahyu Suherman