Kampanye Dialogis Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa

Masuki masa kampanye, Panitia Pemilihan Raya Universitas Riau atau PPRU gelar kampanye dialogis. Bertempat di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Riau (PKM UNRI) Kampus Ghobah pada Senin (20/11).

Tiga meja disusun. Paling kanan ada pasangan calon atau Paslon dua, Muhammad Ravi dan wakilnya Muhammad Aditya Pratama. Sebrangnya Paslon satu, Akrom Mahdi bersama Khoriq Anhar. Meja tengah diduduki calon Anggota Dewan Perwakilan UNRI Dapil Fakultas Hukum,  Izhaq Ramadoni.

Acara dimulai setelah Ashar, dengan rangkaian membacakan visi misi serta sesi tanya jawab. Moderator silakan Izhaq Ramadoni terlebih dahulu sampaikan visi misinya. Ia bilang akan hasilkan lembaga legislatif mahasiswa yang berintegritas.

Dilanjutkan calon Presiden Mahasiswa nomor urut satu. Akrom Mahdi dan Khariq Anhar bawakan visi menjadikan UNRI sebagai pioner perubahan. Keduanya gaungkan kata hadir dan pembaharuan dalam kampanyenya. Bermakna akan melakukan pembaharuan untuk UNRI, dan selalu hadir pada persoalan apapun.

Program unggulannya berupa menggugat sisi gelap Indonesia emas 2045. Ia juga janjikan lakukan training struktur dan forum diskusi publik untuk mahasiswa UNRI.

Sedangkan Paslon nomor urut dua kemukakan visi mewujudkan transformasi gerakan moral BEM UNRI yang independen untuk Indonesia 2024. Inginkan BEM UNRI sebagai wadah yang harmonis antar kelembagaan mahasiswa. Membentuk satu kesatuan menuju UNRI naik kelas, dan mengoptimalisasi kampus UNRI.

“Kita miliki tujuan yang sama, UNRI harus naik kelas,” tegas Aditya.

Memasuki sesi tanya jawab, beberapa mahasiswa yang hadir layangkan pertanyaan pada kedua Paslon. Pertanyaan pertama terkait pengkaderan yang kini terjadi di lingkungan UNRI, berkaitan perpeloncoan.

Paslon satu tegas mengatakan tidak setuju dengan adanya perpeloncoan, apalagi jika melibatkan mahasiswa baru. Kaderisasi merupakan hal penting, namun ada cara lain yang lebih bijak yang bisa dilakukan.

Sementara itu Paslon dua ujarkan kalau budaya pengkaderan mesti mendapati perhatian khusus. Sistem dan budaya kaderisasi adalah hal yang berbeda. Sistem tidak bersalah, dan budaya yang keliru mesti diperbaiki.

Pertanyaan selanjutnya menyangkut arti pemimpin yang sesungguhnya. Keduanya beri jawaban yang berbeda. Paslon satu mengartikan pemimpin tak hanya tentang jabatan atau kemampuan seseorang. Paslon dua katakan pemimpin adalah orang yang memberi inspirasi dan rasa aman.

Acara ditutup dengan pernyataan terakhir dari kedua Paslon. Khariq dari Paslon satu harapkan tujuan pergerakannya tergonisir dengan baik. “Kami berusaha semaksimal mungkin menerapkan semua program-program ini,” terangnya.

Paslon kedua dibawakan oleh Ravi, yakinkan kampanye hari ini tak hanya kata-kata. Namun juga berbuah aksi nyata. Untuk UNRI, Riau, bahkan Indonesia.

Kedua calon inginkan rangkaian Pemira tetap kondusif hingga pemilihan nantinya. Kampanye dialogis ini turut diriuhkan dengan pendukung dari kedua Paslon. Dilengkapi dengan atribut pendukung.

Penulis: Ahsan Dzul Fahmi

Editor: Ellya Syafriani