Koalisi Masyarakat Riau Anti Kekerasan Seksual memilih rayakan malam tahun baru dengan cara yang unik. Mereka sepakat gaungkan keadilan bagi korban pelecehan seksual. Pusat kuliner Raun-Raun Food Park, Pekanbaru jadi saksi.

Puluhan orang dengan dominasi pakaian hitam memegang balon dan poster. Balon-balon itu terikat pada seutas tali yang menyambung pada poster harapan. Rencananya, tepat di malam pergantian tahun balon-balon tersebut akan mengudara.

“Tidak ada ruang bagi pelaku kekerasan seksual adili dan penjarakan,” kata Agil Fadlan Mabruri dalam aksi Riau Bebas dari Kekerasan Seksual itu (1/1).

Sejatinya, massa masih menuntut keadilan bagi Bintang—korban kekerasan seksual yang dilakukan tersangka Syafri Harto. Tuntutan mereka masih sama, agar pelaku segera mendapat hukuman bui. “Kejaksaan Tinggi Riau harus lebih tegas dalam menindak seorang tersangka cabul. Jangan berikan ruang. Tahan,” pungkas Agil.

Katanya lagi, koalisi sengaja memilih pusat keramaian kuliner tersebut untuk menarik partisipasi publik. Publik pun turut bersimpati, puluhan pengunjung merespon baik upaya ini. Mereka ikut dalam barisan aksi.

“Namun, semua orang harus memahami bahwa tindakan itu sangat salah. Maka, dibutuhkan dukungan dari masyarakat untuk ikut melawan,” tambah Agil lagi.

Tangan Voppy selaku Vice Mayor Korps Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Riau tampak mengepal kuat spanduk berisi harapan tahun 2022 ini. Isinya, Indonesia harus bebas dari kekerasan seksual. Lalu, korban kekerasan seksual harus mendapat keadilan. Terakhir, perempuan bisa pergi ke mana pun dengan aman.

Pelbagai respon juga muncul dari publik. Semuanya sepakat bahwa kekerasan seksual mesti segera hilang. “Dalam memperjuangkan keadilan melawan seorang yang memiliki kekuasaan pastilah perjuangan yang sulit dan panjang,” ucap salah seorang pengunjung.

Penulis: Reva Dina Asri

Editor: Firlia Nouratama