Panitia Pemilihan Raya Fakultas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (PPRF FKIP) 2025 mengadakan Pemilihan Raya Gubernur dan Wakil Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (Pemira BEM) FKIP. Berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga 15.40 WIB pada Rabu, 5 November 2025.
Lokasi tempat pemungutan suara tersebar di beberapa titik yaitu, aula BEM FKIP, pentas seni FKIP I, pentas seni FKIP II . Tahun ini, terdapat tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang berpartisipasi. Sabda Nabil dan Jagat Satrio pasangan dengan nomor urut 01, Muhammad Ikhsan Darmawan dan Muhammad Ferdi Risanto nomor urut 02, dan Ryan Zulyansyah dan Maulana Umroh nomor urut 03.
Ketua Pelaksana PPRF FKIP Unri, Angga Restu Permana menjelaskan rangkaian Pemira dimulai dari sosialisasi, pendaftaran, verifikasi berkas, hingga uji kelayakan dan kepatuhan atau fit and proper test. Dia memaparkan beberapa perbedaan antara Pemira tahun ini dengan tahun sebelumnya.
Pada tahap sosialisasi, panitia menghadirkan siniar sebagai media sosialisasi. Termasuk perkenalan, tujuan, dan keluaran. “Hal ini juga untuk mempermudah mahasiswa angkatan 2025 yang belum terlalu familiar dengan suasana kampus,” ujar Angga.
Kegiatan fit and proper test merupakan salah satu tahapan penting dalam rangkaian Pemira FKIP 2025. Tahapan ini berfungsi untuk menilai sejauh mana mereka layak menjadi pemimpin di lingkungan fakultas. Ujian dilaksanakan dan diawasi oleh Komite Pengarah atau Steering Committee. Terdiri dari perwakilan DPM dan BEM FKIP, dengan penilaian meliputi wawasan kebangsaan, pemahaman organisasi, rekam jejak, serta kepedulian terhadap isu-isu kampus.
Lebih lanjut, Angga bilang ada tahapan baru pada tahun ini, yaitu Deklarasi Damai dan penandatanganan pakta integritas oleh seluruh calon peserta. “Peserta berjanji untuk menjalankan Pemira tahun ini dengan baik, damai, dan tertib tanpa adanya keributan, serta tidak melanggar Peraturan Mahasiswa Nomor 2 Tahun 2024,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pengawas Pemira FKIP 2025, Divo Zidane menjelaskan sistem pemilihan tahun ini menggunakan sistem digital. Setiap bilik suara dilengkapi laptop. Mahasiswa melakukan pemilihan menggunakan kode QR yang telah disediakan.
PPRF memastikan keamanan sistem digital untuk memastikan tak ada kecurangan di hari pemilihan. Apabila terjadi dugaan pelanggaran, mekanisme penyelesaiannya akan mengacu pada peraturan mahasiswa. Setiap laporan kecurangan akan dibahas bersama Steering Committee, yakni komite mahasiswa dari DPM yang berperan sebagai pembimbing sekaligus pengambil keputusan akhir.
Divo juga menuturkan sejauh ini tidak ada kendala yang serius selama proses pemilihan berlangsung. Pengawasan terhadap atribut kampanye seperti spanduk juga telah dilakukan sesuai ketentuan. Ia turut menyampaikan pesan untuk para calon terpilih agar tetap mengedepankan etika dan intelektualitas dalam memimpin.
“Di FKIP kami mengutamakan pendidikan. Jadi gunakan wawasan, alasan, dan ambisi yang bersih. Masalah di FKIP tidak diselesaikan dengan suara keras, tapi dengan gagasan dan solusi yang jelas, bukan kritik kosong,” pesannya.
Pengumuman hasil pemungutan suara dilaksanakan di Pentas Seni I FKIP Unri yang dihadiri oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Ria Novianti. Hasil akhir menunjukkan bahwa Pasangan Calon Nomor Urut 02, M. Ikhsan Darmawan dan M. Ferdi Risanto, meraih kemenangan dengan perolehan 803 suara, sehingga resmi terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur BEM FKIP Universitas Riau 2025.
“Kalau dari saya pribadi, tentu bahagia dan bersyukur, meski ada sedikit kebingungan harus memulai dari mana. Tapi ini menjadi tantangan awal untuk kami,” ujar Ikhsan, Gubernur FKIP terpilih.
Kemudian wakil gubernur terpilih menegaskan bahwa komunikasi merupakan yang paling utama. Mereka akan mengedepankan komunikasi dengan seluruh kelembagaan guna memajukan FKIP. “Kalau komunikasinya tidak baik, orang juga tidak akan mau berkolaborasi dengan kami,” ungkap Ferdi.
Pewarta: Sari Rizky Mei Putri
Penyunting: Wahyu Prayuda

