Pemira Unri 2025: Dua Paslon Presma Siap Berlaga, Anggota DPM Terpilih Aklamasi

Panitia Pemilihan Raya Universitas (PPRU) resmi menetapkan dua pasangan calon atau paslon dalam Pemilihan Raya Universitas Riau (Pemira Unri) 2025. Setelah penetapan, kegiatan dilanjutkan dengan pencabutan nomor urut di Aula Rusunawa pada Selasa, 18 November 2025.

Ketua Pelaksana PPRU, Ariya Faturrahman bilang mekanisme penetapan berjalan lancar. Setelah pembacaan Surat Keputusan penetapan, kedua paslon mengambil undian nomor urut.

Hasil pengundian menetapkan pasangan Muhammad Azhari dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Muhammad Yahya Ramadani dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebagai paslon nomor urut 1. Sedangkan pasangan Ahmad Arifin dari Fakultas Pertanian dan Rakan Tsany dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan mendapat nomor urut 2. Kedua pasangan dinyatakan lolos setelah melewati rangkaian seleksi. Mulai dari pemberkasan hingga uji kelayakan.

Saat masa pengambilan formulir terdapat delapan paslon yang mengambil berkas. Namun hanya empat paslon yang mengembalikan formulir pendaftaran. “Antusiasme pendaftar sebenarnya cukup tinggi di awal,” ujar Ariya.

Paslon diberi waktu 1×24 jam untuk melengkapi kekurangan berkas. Hingga batas waktu berakhir dua paslon tidak kunjung melengkapinya. “Hanya dua paslon yang lanjut ke uji kelayakan dan akhirnya ditetapkan hari ini,” tambahnya.

Berbeda dengan pemilihan Presiden Mahasiswa yang menyajikan kontestasi dua paslon, pemilihan anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) tahun ini justru sepi. Ariya ungkap seluruh calon anggota DPM di tingkat fakultas terpilih secara aklamasi.

“Kondisi legislatif hari ini di setiap fakultas pendaftarnya tidak melebihi kuota kursi per dapil [Daerah Pemilihan]. Otomatis tidak ada yang dipilih, bisa dibilang aklamasi,” terangnya. Bahkan beberapa fakultas seperti Teknik, Keperawatan, dan Kedokteran tidak memiliki perwakilan calon DPM sama sekali.

Tahapan Pemira selanjutnya adalah masa kampanye yang dimulai pada 19 hingga 28 November 2025. Ketua Panitia Pengawas Pemira Unri, Rifqy Umar Sikumbang menegaskan kesiapannya mengawal jalannya kampanye. “Selama kampanye kami turun memantau pengawasan serta pelanggaran di lapangan. Tidak hanya menunggu laporan masuk,” tegas mahasiswa Administrasi Publik itu.

Rifqy juga menyoroti fenomena akun-akun anonim di media sosial yang kerap menyudutkan paslon setiap tahunnya. Meski sulit ditindak karena identitas yang tak jelas, ia berharap mahasiswa dapat berkampanye dengan bijak.

“Harapan ke depannya mari sama-sama kita kawal Pemira ini secara aman, damai. Apabila terjadi pelanggaran, kawan-kawan bisa aktif melapor ke e-form yang kami sediakan atau datang langsung ke sekretariat DPM,” tutup Rifqy.

Pewarta: Habibie
Penyunting: Wahyu Prayuda