Aliansi Mahasiswa Peduli Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), berkumpul di pendopo belakang dekanat pukul dua siang, Jumat (31/3). Mereka hendak diskusi mengenai anggaran kelembagaan mahasiswa. Rencana ini tindak lanjut pasca aksi menuntut transparansi anggaran sehari sebelumnya.
Namun, Suyanto Wakil Dekan III yang ditunggu tak kunjung hadir. Ichwan Nurfadillah selaku pimpinan diskusi meminta Niko, Iko, Leksi, Fikri dan Aldi mendatangi laboratorium Ilmu Komunikasi. Tak lama kemudian, jelang ashar, Musa Ketua Badan Legislatif Mahasiswa FISIP mengubungi Dipa—Ichwan Nurfadillah—lewat pesan singkat. Musa kemudian diminta untuk datang ke pendopo.
Sampai Musa datang sambil membawa secarik kertas, Suyanto tak kunjung juga datang. Ternyata, kata Musa, Suyanto ada disalahsatu ruangan dekanat. Dipa pun meminta kelima orang tadi menyusul Suyanto.
Sembari menunggu, Dipa dan Musa berbincang mengenai secarik kertas yang dibawa. Isinya simulasi alokasi dana kegiatan kemahasiswaan. Totalnya Rp 400 juta. Separuhnya dikelola oleh kemahasiswaan, separuhnya lagi dibagi ke sebelas kelembagaan, berikut rinciannya:
Badan Eksekutif Mahasiswa Rp 24 juta, Lembaga Studi Mahasiswa Islam Almadani Rp 22 juta, Lembaga Semi Otonom Mapala Sakai Rp 22 juta, Badan Legislatif Mahasiswa Rp 20 juta, Himpunan Mahasiswa Komunikasi, Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (Komahi), Ikatan Mahasiswa Sosiologi, Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis, Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik, Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan dan Himpunan Mahasiswa Pariwisata masing-masing dapat jatah Rp 16 juta.
Tak lama kemudian selepas ashar, Suyanto berhasil dijemput dan dibawa ke pendopo. Setibanya, Suyanto langsung memperkenalkan diri dan menjelaskan anggaran kelembagaan. Namun, mahasiswa yang hadir tak ingin Suyanto bicara lebih lama karena tak membawa satupun dokumen atau data mengenai anggaran kelembagaan mahasiswa, terutama anggaran tahun 2016.
“Kalau tak bawa dokumen, ini ngomong basa-basi saja. Mending kita tak usah bedah anggaran,†ujar Dipa.
Menurut penjelasan Suyanto, ia tidak diberitahu adanya pembahasan anggaran. “Saya kaget tiba-tiba dijemput. Dan saya masih baru jadi wakil dekan III.â€
Pembahasanpun dibatalkan. Kata Musa mereka sudah menjadwalkan pertemuan selanjutnya, Senin 3 April 2017. Setelah Suyanto meninggalkan tempat, barulah Agus Riyadi Kepala Dinas Sosial dan Politik BEM FISIP, datang bersama Rafqy Syawali Mayor Komahi dan Sanjaya Bupati HIMIP.
Menurut Dipa, mereka setuju adanya pembahasan anggaran kelembagaan mahasiswa. *Ambar Alyanada