Diskusi Ringan Fopersma Mengenai Media Daring

Usai Seminar Role Model Numedia Cyber Menuju Era Virtual di pagi Sabtu (17/11), Forum Pers Mahasiswa Riau ‘culik’  Rahim Asyik Direktur Pemberitaan AyoBandung.com, Fakhrur Rodzi CEO riauonline.co.id dan Firlandi–mantan wartawan Tribunnews.com untuk berbagi ilmu di Sekretariat Bahana Universitas Riau.

Malam itu, Fopersma disuguhi dengan pembicaraan media cetak dan daring.

Rahim Asyik berbagi pengalaman mengenai penerimaan wartawan pada media yang sedang dijalankannya. “Saya tanya mereka suka baca buku apa, kemudian saya suruh menulis dengan waktu singkat, dari sana saya bisa mengetahui kepribadian si calon wartawan.”

Selain itu, Rahim mengingatkan untuk bijak dalam menggunakan media sosial.

Dalam pengalamannya, saat ia mewawancarai calon wartawan. Rahim akan mengecek sosial medianya. Saat ada yang buruk disana, misalnya berkata kasar, mengeluh dan lainnya akan langsung dieliminasi. “Kami tidak menerima pekerja yang buruk jejak digitalnya.”

Pembicaraan berlanjut, Fopersma mulai disuguhi tentang media daring yang kini lebih diminati daripada media cetak. Fakhrur Rodzi juga mendukung Fopersma untuk menerbitkan beritanya di online. “Sangat rugi jika kalian cetak, biaya cetak mahal dan yang membaca juga sedikit,” katanya malam itu.

Rahim turut mendukung, katanya masyarakat kini lebih senang memegang gawai dibanding koran atau majalah.

AyoBandung.com, kata Rahim merupakan media daring yang visinya menyajikan berita lengkap seputar Bandung. Media ini, umumnya akan update berita setiap hari. Karena mengukur kecepatan watu juga, Rahim katanya selalu mengingatkan kepada wartawan untuk lebih berhati-hati dalam penulisan. “Jika salah sedikit saja, kita bisa berdosa kepada ribuan pembaca karena sebarkan informasi bohong.’’

Tulisan yang mempunyai ciri khas sangatlah baik. Para wartawan dituntut untuk berani dan inovatif. Kata Rahim, tidak ada batasan bagi wartawan untuk mencari kebenaran. “Tidak ada yang tidak bisa diwawancarai, itu doktrinnya dalam dunia jurnalistik,’’ tutup Rahim kala itu.

Setelah itu diskusi ditutup dengan foto bersama.

 

Penulis: Melliana Fanisa

Editor: Wilingga