Peserta Diklat Jurnalistik Mahasiswa Tingkat Dasar (DJMTD) dan kru Bahana Mahasiswa Universitas Riau (UR) kunjungi Riau Pos di hari kedua pelatihan, Sabtu (14/10).

Peserta berangkat dari sekretariat Bahana Mahasiswa kampus UR Gobah menuju Gedung Graha Pena Riau Pos sekitar pukul setengah delapan pagi. Syahrul Mukhlis, Asisten Redaktur Riau Pos kemudian menyambut dan beri materi tentang teknik penulisan berita. Di awal penyampaian materi, Syahrul meminta peserta untuk sampaikan alasan bergabung di Bahana Mahasiswa.

“Kebetulan saya berada di bidang Komisi Informasi di Himpunan Mahasiswa, dan Bahana sesuai dengan bidang saya” ujar Reva peserta dari Pendidikan Kimia.

Syahrul kemudian sampaikan tugas jurnalis yakni untuk mencari, mengumpulkan, mengolah dan mempublikasikan informasi kepada masyarakat. Ia juga jelaskan hubungan antara pesan dan berita.

“Sebelum kita masuk ke berita, kita pahami lebih dulu pesannya. Karna pesan bagian dasar dari berita,” Ujarnya.

Diakhir materi, Syahrul dan peserta Diklat berfoto bersama serta pemberian kenang-kenangan dari Bahana. Peserta selanjutnya diajak keliling ruang redaksi Riau Pos, mulai dari ruang rapat hingga ruang percetakan.

Sekitar pukul dua belas siang peserta kembali ke sekretariat Bahana. Usai istirahat, sholat dan makan, peserta lanjutkan materi Features yang disampaikan oleh Nurul Fitria.

Yaya sapaan akrab Nurul Fitria jelaskan, features adalah pengembangan dari Straight News. “Seperti menulis cerpen, tapi isinya faktual.”

Lebih lanjut Yaya jelaskan, panjang tulisan features terdiri dari 1000 hingga 5000 kata. Hal yang harus diperhatikan dalam penulisan features ialah keakuratan informasi, penggunaan ejaan yang disempurnakan dengan baik serta penggunaan kata yang komunikatif.

Usai materi features peserta diminta untuk membuat features, ada dua pillihan antara menulis feature profile seseorang atau mencari hal menarik yang ada di sekitar kampus UR Gobah.

Malamnya, diisi dengan materi pengenalan manajemen redaksi oleh Eko Permadi. Eko jelaskan struktur keredaksian sebuah media. Pemimpin sebuah media ada tiga yakni pemimpin umum, pemimpin perusahaan dan pemimpin redaksi.

“Setiap pemimpin punya tugasnya masing-masing,” terang Eko. Untuk alur redaksi, tulisan yang dibuat oleh reporter akan diedit oleh redaktur. Kemudian redaktur tersebut memeriksa penggunaan EYD, narasumber dan kedalaman tulisan.

Dari redaktur, tulisan diperiksa struktur penulisannya oleh redaktur pelaksana. Selanjutnya tulisan diperiksa oleh pemimpin redaksi. “Karena dia yang terakhir, pemimpin redaksi lebih teliti untuk pertimbangkan menaikkan tullisan,” tutupnya. *Putri Pratiwi