Dua hari sebelum pelaksanaan puncak Kontes Robot Indonesia (KRI) Regional I Sumatera, para peserta, dewan juri dan wasit telah datang di Bumi Lancang Kuning. Untuk menyambut kedatangan mereka, panitia menyiapkan makan malam bersama sekaligus ramah tamah di  Grand Zuri Hotel Jl. Teuku Umar no. 7, Kamis (26/4/2018).
Konsep Gala Dinner digelar mempererat silaturahmi panitia, dewan juri, peserta dan para tamu undangan yang berpartisipasi dalam acara ini. Gala Dinner dihadiri langsung oleh beberapa pejabat Universitas Riau seperti Thamrin Wakil Rektor Bidang Akademik, Mashadi Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Informasi , Ahyat Kepala Biro Umum dan Keuangan, Azhar Kasymi Kepala Biro Umum dan Keuangan. Serta Syapsan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unri yang dalam acara ini menjadi Ketua Pelaksana Kontes Robot Indonesia Regional I 2018.
Syapsan menggantikan Rektor UNRI menyambut undangan—saat bersamaan Aras Mulyadi mengikuti kegiatan bersama Komisi Pemilihan Umum.
Dalam kata sambutannya, Syapsan mengatakan sangat berterimakasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan serta menjadi kebanggan tersendiri sebagai tuan rumah menjalankan perlombaan ini. Beliau juga memperkenalkan struktur jabatan tamu-tamu universitas Riau guna informasi untuk seluruh hadirin dari berbagai universitas.
Syapsan menekankan perlombaan ini bukan membedakan antara Perguruan Tinggi Swasta dan Negeri. “KRI sebagai ajang silaturahmi perguruan tinggi yang ada di Sumatera,†jelas Syapsan yang juga Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ini.
Sepuluh orang dewan juri turut hadir dalam acara ini. Â Diantaranya Wahidin Wahab dari Universitas Indonesia, Endra Pitowarno dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Mauridhi Hery Purnomo dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Â Benyamin Kusumoputro dari Universitas Indonesia, Kusprasapta Mutijarsa dari Institut Teknologi Bandung, Eril Mozef dari Politeknik Negeri Bandung, Gigih Prabowo dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Heru Santoso dari Universitas Gajah Mada, Indrawanto dari Institut Teknologi Bandung dan Djoko Purwanto Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Perwakilan Tim Robotik yang hadir berasal dari Universitas Teknokrat Indonesia dan Universitas Sriwijaya.
Dimulainya Gala Dinner sempat mengalami keterlambatan disebabkan rangkaian penjelasan teknis dan simulasi perlombaan masih berlangsung hingga masuk waktu magrib di GOR Tribuana Pekanbaru Jl. Diponegoro. Gala Dinner pun dimulai pukul 19.50 WIB.
Eril Mozef koordinator simulasi pada Kontes Robot bidang Pemadam Api Indonesia (KRPAI) mengatakan khusus untuk KRPAI teknis perlombaan rumit dan aksesoris yang cukup banyak membutuhkan waktu penjelasan simulasi yang cukup lama. Apalagi Liason Officer (LO) dan Wasit harus memahami tugas utama mereka ketika perlombaan berlangsung. LO dan peserta pun juga masih belum terlalu mengerti teknis acara dan beberapa masih bingung.
“Namun hal seperti ini sudah wajar terjadi. Peserta, LO dan Wasit  harus memahami saat simulasi kedua dan ketiga dilakukan,†ujar Eril Mozef.
Eril Mozef juga menjelaskan harapannya untuk KRPAI, jika robot bisa memadamkan api satu kali maka kemungkinan masuk ke perlombaan tingkat nasional sudah ada. “Masalahnya tidak banyak robot tim yang dapat memadamkan api karena kesulitan yang cukup tinggi,†jelas Eril lagi.
Gala Dinner ini juga sebagai pengenalan secara umum bentuk kegiatan Kontes Robot ini pada hari puncak. Salah satu yang paling banyak peminatnya adalah Kontes Robot Pemadam Api Indonesia, lebih dari 100 perguruan tinggi menurunkan peserta yang artinya Tim yang menang juga akan memiliki peluang menang untuk tingkat internasional.
Sambil menyantap makan malam, hadirin diiringi dengan lantunan lagu-lagu melayu serta musik dan instrumen melayu yakni biola, gambus, gendang dan rebana. Kedua MC yang membuka acara dengan logat dan bahasa melayu menambah ciri khas acara di Riau sendiri. Gala Dinner pun selesai pukul sepuluh malam.*Humaira Salsabila