Kerumunan orang terlihat di lapangan voli sebelah kantor dekanat Fakultas Hukum (FH) Universitas Riau (UR). Firdaus Dekan FH UR buka acara penetapan calon peserta Pemilihan Raya (Pemira) FH, Kamis (12/4). Ia berharap siapapun yang terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur mahasiswa tidak sombong dan angkuh, yang tidak terpilih juga jangan buat rusuh. “Terpilih atau tidak, kalian tetap mahasiswa terbaik FH,†ujarnya.
Dari hasil penetapan ini, pasangan calon David Herlambang dan Alvin Julian Nanda mendapat nomor urut 1, Ichsan Muhammad dan Irfan Sutikno nomor urut 2. Kedua pasang calon kemudian diberi kesempatan menyampaikan deklarasi.
Rangkaian kegiatan Pemira FH ini dimulai dari sosialisasi yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan Raya Fakultas (PPRF) dan Panitia Pengawas (Panwas). Sosialisasi dilakukan sejak 23 Maret hingga 2 April.
Awalnya PPRF melakukan sosialisasi dengan masuk ke kelas-kelas, mereka sampaikan tentang dasar pemira dan aturannya. Namun hanya dilakukan sekali sebab saat itu sedang musim Ujian Tengah Semester. “Hanya sekali sebab kami rasa dapat mengganggu mahasiswa,†ujar Hafiz Adry Junyes Ketua PPRF FH.
Sosialisasi kemudian dilanjutkan dengan membuat mimbar bebas di depan ruang N1. PPRF dan Panwas juga berkeliling gedung FH berorasi, sembari menyebar brosur. Isi orasi tentang pentingnya hak suara pemilih dalam Pemira, serta mengawasi tindak kampanye gelap yang terjadi selama masa Pemira.
Alfisra Ketua Panwas himbau mahasiswa untuk memperhatikan sekitar. “Jika terjadi pelanggaran, maka Panwas akan menindak sesuai prosedur,†tambahnya.
Usai sosialisasi, masuk tahapan pendaftaran calon selama empat hari terhitung sejak 3 April. Sebanyak 7 pasang terdaftar. Ganda Martinas Sihite dan Juliskandar Nababan, Rahmah Nur Hasanah dan Gabby Vionalisyah, Ichsan Muhammad dan Irfan Sutikno R, Indra Lesmana dan Siti Nurrahmah, Indra Lukman Siregar dan Dwi Murniati, David Herlambang dan Alfin Julian Nanda, terakhir Abdul Hamid Caniago dan Nasrullah Umar Harahap.
Namun hanya empat pasang yang kembalikan formulir. Yakni Davit dan Alfin, Ichsan dan Irfan, Indra Lukman dan Dwi serta Indra Lesmana dan Siti.
Usai masa pendaftaran, dilakukan masa verifikasi berkas I pada 9 April. Verifikasi ini dilaksanakan oleh PPRF, disaksikan Steering Comittee (SC), Panwas dan beberapa tim sukses. Pada verifikasi ini pasangan Indra Lesmana dan Siti Nurrahmah gugur karena tidak mengirim tim suksesnya. Pasangan lain hanya perlu melengkapi berkas yang kurang dan diberi tenggat waktu 1 kali 24 jam. “Terhitung sejak pukul berapa mereka kumpulkan berkas,†ujar Imam Aliani Putra Wakil Ketua PPRF.
Verifikasi berkas kedua dilakukan sehari setelahnya. Pada tahap ini, pasangan Indra Lukman Siregar dan Dwi Muniarti dinyatakan gugur karena berkas yang tak lengkap. Imam sampaikan, berkas yang tak dikumpulkan pasangan tersebut ialah surat keterangan pengalaman organisasi internal kampus. Adapun kedua pasang lain telah dinyatakan lengkap dan siap ikuti uji kelayakan dan kepatutan pada 11 April.
Uji kelayakan dilakukan di sekretariat PPRF, disaksikan oleh SC, Panwas dan tim sukses. Usai uji kelayakan barulah dilakukan penepatan calon melalui pencabutan nomor pada 12 April. *Raudhatul Adawiyah Nasution