Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau (FKIP UR) gelar pembukaan FKIP Celebration di Lapangan Bahasa Indonesia, Rabu (20/5). Acara tahunan ini resmi di buka oleh wakil dekan III FKIP UR, dan akan dilangsungkan hingga 25 Mei. Kegiatan yang mengusung tema Pendidikan dan Seni Membangun Bumi Pertiwi.
Usai pembukaan, dilanjutkan degan seminar nasional di Ruang Serbaguna FKIP. Hadir sekitar 100 peserta dai universitas di Pekanbaru. Undang pemateri dari Solo, Prof. Dr. Furqan Hidayatullah M.pd. Ia sampaikan tentang pendidikan berkarakter yang berhubungan dengan nilai kebangsaan, serta pilar pendidikan bangsa Indonesia.
Pemateri kedua, Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi. Ia paparkan materi yang berkenaan dengan sikap nasionalisme yang berhubungan erat dengan nilai kebangsaan, serta karakter seorang pendidik yang di butuhkan oleh bangsa. Pemateri terakhir, Agus Permana dari Kesatuan Bangsa Politik (Kesbangpol). Ia jelaskan materi penanaman nilai idealisme dalam diri seorang pendidik, dan perkembangan pendidikan Indonesia.
Selain seminar, ada juga perlombaan, diantaranya lagu pop, fashion show pendidikan, duta pendidikan, Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), dan debat. Hari keempat, diadakan lomba masak antar hima di FKIP, tiap tim dengan 5 anggota. Menu masakan yang di sajikan ialah masakan tradisional melayu. Disamping itu, diadakan perlombaan presentase media pembelajaran. Setiap hima harus presentasekan media pembelajaran yang dipunyai sebagai penunjang belajar dan mengajar.
Muhammad Dhani Suheri selaku Ketua Panitia katakan, tujuan FKIP celebration tahun ini tingkatkan pengetahuan pada bidang pendidikan, lebih menjunjung nilai kebangsaan dan diiringi dengan seni. Ditandai dengan kegiatan pelaksana acara melakukan kerjasama dengan dinas lain yang berada di lingkungan FKIP. Dan ubah nama duta FKIP menjadi duta pendidikan. Menurut Dhani, tahun lalu kegiatan difokuskan pada nilai seni. “Hal ini bertujuan untuk menciptakan karakter pendidikan,†ujar Dhani. Ia berharap acara berjalan lancar tanpa ada kendala, serta panitia lain lebih fokus terhadap job desk masing-masing divisi. (*20)