Hari kedua Pendidikan dan Pelatihan Kelas Jurnalistik atau Diklat Kenal Bahana 2025 membahas tentang materi Feature dan Straight News. Berlangsung di Ruang Kelas 103 Gedung Kuliah Fakultas Matematika dan Ilmu Fisika (FMIPA), Universitas Riau pada Sabtu, 4 Oktober 2025.
Pemateri Feature, Denisa Nur Aulia menjelaskan feature merupakan salah satu jenis tulisan mendalam. Tujuannya untuk memberi informasi dan menghibur pembaca.
Feature memiliki daya tarik yang berbeda dari tulisan jurnalistik lain. Penulisannya dapat memainkan perasaan pembaca. “Feature menggambarkan suatu peristiwa yang menyentuh perasaan dan menghibur pembaca,” jelasnya.
Tidak seperti straight news yang monoton. Fokus feature adalah mengembangkan 5W+1H. Who sebagai karakter, where menjadi latar tempat, when untuk perjalanan waktu, serta latar belakang kejadian yang merupakan pemaparan dari why, what, dan how. Pada bagian ini penulis dapat menambahkan deskripsi. Menyajikan alur peristiwa hingga pembaca dapat tahu rangkaian kejadian yang sedang terjadi.
Baca Juga Kupas 10 Elemen Jurnalistik Hingga Sejarah Bahana di Hari Pertama Diklat
Denisa menjelaskan beberapa unsur yang terdapat dalam feature. Di antaranya kreativitas penulis, subjektifitas untuk memasukkan emosi dalam tulisan, lalu memberi informasi dan menghibur pembaca.
Tulisan dapat dibaca berulang kali dan bisa ditulis sepanjang mungkin selagi masih menarik. “Yang paling utama dalam menulis feature adalah memaparkan fakta agar informasi yang didapatkan akurat dan jelas kebenarannya,” ucap perempuan yang akrab disapa Den itu.
Kerangka feature terdiri atas judul, lead, perangkai, body, dan penutup. Keunggulannya adalah tak terkekang oleh waktu. “Topik yang dibicarakan pun masih relevan,” jelasnya.
Feature punya empat poin utama. Pertama, fokus sebagai inti dari tulisan yang ingin disampaikan. Kedua, kerangka tulisan guna memudahkan penulis merangkai cerita. Ketiga, angle atau sudut pandang tulisan yang menarik. Keempat, lead yang berfungsi untuk menarik perhatian pembaca.
Materi selanjutnya bahas mengenai straight news atau berita cepat. Alumna Bahana Mahasiswa, Ellya Syafriani mengatakan straight news adalah jenis berita yang disampaikan secara langsung, singkat, dan cepat kepada publik. Berbeda dengan feature yang panjang dan bernada mendayu-dayu, straight news fokus pada penyampaian informasi penting secara sederhana.
“Dengan gaya yang ringkas, straight news memungkinkan pembaca menerima fakta utama secara cepat sehingga dapat memahami situasi yang terjadi,” ujarnya. Ia menegaskan meskipun singkat tetap harus ada 5W + 1H.
Penulisannya menggunakan struktur bagan segitiga terbalik. Struktur ini menempatkan bagian terpenting berita di awal atau disebut kepala berita. “Agar pembaca langsung memahami inti informasi yang disampaikan,” ujar Ellya.
Selanjutnya, bagian tengah atau badan berita berfungsi menjelaskan isi berita secara jelas dan lugas. Memaparkan fakta-fakta pendukung yang menjelaskan peristiwa secara detail namun tetap ringkas.
Bagian akhir atau ekor berita berperan menutup berita dengan gaya penyampaian yang sesuai, yang bisa berupa pernyataan tambahan, kutipan, atau informasi pelengkap yang relevan namun tidak mendominasi isi utama.
Berita dapat dikatakan sebagai straight news jika memenuhi beberapa kriteria penting. Pertama, berita yang disajikan harus masih hangat dibicarakan oleh publik. Berupa isu yang sedang terjadi dan relevan. “Sehingga menarik untuk segera diberitakan,” ujarnya.
Kedua, straight news harus memuat fakta yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu riset dan verifikasi data secara teliti agar tidak menimbulkan kebingungan dan kesalahan informasi.
Ketiga, isi berita yang diangkat harus memuat hal-hal penting dan berdampak bagi pembaca atau masyarakat luas. Berita yang dianggap penting biasanya terkait peristiwa yang signifikan, berkaitan dengan kepentingan umum, atau memiliki pengaruh langsung terhadap kehidupan banyak orang.
Pewarta: Mutiara Ananda Rizqi, Yuminar Duha, dan Romaida Mutiara
Penyunting: Fitriana Anggraini