Bahana Mahasiswa adakan Diklat Jurnalistik Mahasiswa Tingkat Dasar (DJMTD) dengan tema Menulis itu Mudah. Acara berlangsung tanggal 21-23 November 2014 di Sekretariat Bahana Mahasiswa. Hadir 22 peserta dari berbagai fakultas Universitas Riau (UR), serta undangan dari Aklamasi (Universitas Islam Riau), Gagasan—Universitas Islam Negeri Suska, Tekad—Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UR dan Visi—Universitas Lancang Kuning.

Hari pertama, DJMTD mulai pukul 8.30 pagi dan dibuka oleh Pimpinan Umum Bahana Mahasiswa Ahlul Fadli. Pemateri dari Tribun Pekanbaru, Dodi Sardjana paparkan materi elemen jurnalisme. Dodi sampaikan berita adalah kumpulan fakta yang empiris. “Didalam berita tidak boleh beropini, opini muncul hanya berdasarkan narasumber,’’ ungkap Dodi.

Tugas wartawan—mengumpulkan fakta, mengumpulkan data, seimbang antara menulis dan mencari fakta serta merangkumnya. Dodi juga sarankan agar seorang reporter harus banyak tanya karena wakil para pembaca.

Selanjutnya Pemateri dari Tribun Pekanbaru sekaligus ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Fachrurrozy. Ia sampaikan materi interview riset dan tor. “Pelaksanaan wawancara yang tepat gunakan kata sopan seperti maaf untuk menyela narasumber,” jelasnya.

Materi juga diisi oleh Pimpinan Umum, dan Pimpinan Redaksi Nurul Fitria. Nurul Fitria sampaikan materi piramida terbalik, feature dan deskripsi. Dalam penulisan berita dia sampaikan bagaimana meletakkan unsur apa, dimana, kapan, siapa dan bagaimana disebuah berita.

Nurul Fitria juga sampaikan bagaimana deskripsi di feature. “Feature adalah sebuah berita yang menarik dan mampu memainkan perasaan sedangkan deskripsi, bagian dari feature yang dibuat semenarik mungkin,’’ tambah Nurul saat diwawancarai didepan Kantor Redaksi Bahana Mahasiswa. Ia juga beri tugas agar peserta menulis feature yang berisi profil.

Materi sejarah Bahana oleh Ahlul Fadli. Ahlul bercerita tentang berdirinya Bahana pada 17 Juli 1983 lalu. Dulu tiap fakultas punya media. Rektor UR Mukhtar Lutfi saat itu ingin adanya media tingkat universitas. Maka rektor adakan pertemuan dan panggil 32 orang perwakilan tiap fakultas. Terkait ide untuk membuat media tingkat universitas maka terpilih Fakhrunnas MA Jabar sebagai Pimpinan Redaksi. Ia dipilih karena sudah lama bergelut dibidang sastra dan jurnalis. “Pada saat itu Pimpinan Umum Bahana Wakil Rektor III UR,’’ ungkap Ahlul.

Usai materi hari pertama peserta lanjutkan tugas yang sudah diberi. “Capek dan ngantuk karena tengah malam harus kerjain tugas, dan pagi harus sudah siap walaupun sudah larut nyiapkannya,’’ ungkap Ade salah satu peserta DJMTD. #Wilingga