Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Riau adakan kuliah kebangsaan di aula Rusli Zainal, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau, Selasa (8/5). Kuliah kebangsaan ini angkat tema Merawat Indonesia dengan Empat Pilar Kebangsaan. Oesman Sapta Odang, Ketua DPD RI, dan Yudi Latif, Kepala Pembinaan Ideologi Pancasila, hadiri acara ini.

Acara dimulai dengan kata sambutan dari Sri Erlinda, Koordinator Prodi PPKn. Sambutan kemudian dilanjutkan oleh M Nur Mustafa, Dekan FKIP. Kemudian penyampaian sepatah kata dai Oesman Sapta Odang.

Usia sambutan, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi empat pilar kebangsaan yang disampaikan Yudi Latif. Ia sampaikan bahwa Pancasila adalah dasar dan ideologi negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah konstitusi negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara.

Menurut Yudi, Indonesia memiliki banyak prestasi di berbagai bidang. Akan tetapi prestasi itu lebih banyak diraih perorangan, bukan kelompok. Ia berpendapat kecerdasan individu sudah biasa, perlu pengembangan kecerdasan lain yakni kecerdasan kolektif.

“Untuk  mewujudkan kecerdasan kolektif itu perlu semangat gotong royong yang tinggi,” jelasnya.

Yudi Latif juga cerita mengenai perjuangan Indonesia di awal kemerdekaan. Indonesia dulunya tak punya kas sama sekali, banyak tokoh yang kemudian menyumbang untuk bantu isi kas negara. “Soekarno saja sewaktu dilantik jadi presiden tidak punya mobil kepresidenan, bahkan untuk merayakan pelantikannya, mereka hanya pesan empat puluh tusuk sate,” tambah Yudi.

Agung Pangestu Hutagalung, salah satu peserta mengatakan bahwa acara yang diadakan bagus. Ia menyukai topiknya, “Sayang waktunya terlalu singkat.”

 

Penulis: Arbaz Ayub

Editor: Meila Dita Sukmana