Puluhan stand tampak berjejer dalam acara UNRI Expo, ditaja oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau atau BEM UNRI. Venue panjat tebing jadi tempat pelaksanaannya.
Acara tahunan BEM ini diadakan hingga enam hari berturut-turut, mulai tanggal 23-29 Oktober. Mengusung tema Euforia Revitalisasi: Selaras Kolaborasi, Berkarya Untuk Negeri. Ketua Pelaksana UNRI Expo Muhammad Willy Saputra bilang pemilihan tema ini ditujukan agar tiap fakultas dan kelembagaan miliki semangat untuk saling berkolaborasi secara nyata.
Rangkaian kegiatannya pun beragam. Ada donor darah, bazar kreatif, pekan kreatif mahasiswa awards, dan seminar energi serta diskusi publik bersama tokoh filsuf Rocky Gerung.
Ada pula berbagai perlombaan. Berupa kompetisi akustik, lomba solo song, lomba poster nasional, dan mewarnai tingkat taman kanak-kanak. Di ujung acara dilaksanakan pula jalan santai bersama Gubernur Riau dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah.
Mulanya pelaksanaan ini direncanakan di pelataran taman rektorat UNRI, kata Willy. Lantaran adanya pemugaran dan taman tersebut harus disterilisasi, maka lokasi UNRI Expo pun berpindah ke Venue Panjat Tebing.
“Encik Palau” jadi nama maskot pilihan tahun ini. Palau merupakan singkatan dari patin bedelau, berarti bersinar. Kata patin bermakna ikan khas yang banyak dikonsumsi masyarakat Riau. Makna ini menjadi harapan agar unri expo tahun ini juga bersinar seperti maskotnya.
Berbeda dengan UNRI Expo sebelumnya, kali ini ada Sawit Goes To Kampus dan pemilihan bujang dara sawit. Menghadirkan pemateri yang berkolaborasi dengan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo). Tujuannya untuk menyampaikan fakta dan mitos terkait Kelapa Sawit.
Pun antusias dari kelembagaan tak seperti tahun sebelumnya. Hanya ada tiga kelembagaan yang ikut dirikan stand.
Ujar Koordinator Acara Muhammad Abdul, tidak ada sanksi bagi yang tidak ikut serta meramaikan UNRI Expo kali ini.
“Tidak memiliki dasar yang kuat, panitia juga tidak terlalu memperdulikan hal ini, tapi sangat disayangkan mereka gamau ikut serta, padahal sudah dibuka lebar kesempatan secara gratis,” jelas Abdul.
Selama pelaksanaan acara, Abdul bilang ada beberapa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mengeluhkan banjir disekitar stand mereka.
Sebagai solusi sementara, panitia memustuskan untuk memindahkan dan mengevakuasi beberapa peserta ke daerah paving block yang tidak rentan terkena banjir.
“Meskipun harapan cuaca cerah, situasi dan kondisi cuaca tidak bisa diprediksi dengan pasti,” jelas Abdul.
Terlepas dari kendala yang ada, peserta stand UMKM sampaikan rasa senang karena terlibat dalam acara UNRI Expo kali ini.
“Kami seneng bisa bergabung di UNRI Expo kak, Alhamdulillah banyak yang beli,” papar Silvia, salah satu peserta UMKM.
Salah satu pengunjung UNRI Expo, Harun, sampaikan apresiasi pada BEM UNRI terkait pemilihan lokasi acara. Ia nilai lokasi acara kali ini lebih strategis dan lebih ramai dari UNRI Expo tahun sebelumnya.
“Lebih ramai tahun ini, karena di antara FISIP, FEB dan FMIPA jadi mudah dijangkau banyak mahasiswa,” tutupnya.
Penulis: Rias Smith Veraldha
Editor: Fitri Pilami