Resah melihat kondisi kelembagaan mahasiswa belum terarah, membuat Kaharuddin HSN DM merasa terpanggil maju jadi calon presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau—BEM UNRI. Ditambah dua tahun terakhir pemilihan raya atau Pemira selalu berujung aklamasi.
Kahar—sapaan akrabnya—mulai aktif berorganisasi di kampus sejak jadi anggota advokasi di Himpunan Mahasiswa Matematika dan Statistika (Himaska) pada kepengurusan 2018/2019. Ditahun yang sama, pria kelahiran Kuala Enok, Indragiri Hilir ini juga aktif di lembaga dakwah kampus Aliansi Keluarga Mahasiswa Islam atau Alkamil di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
“Ketika berproses di Himaska, saya bisa membuat dua ikatan himpunan memperbaiki proses pengkaderannya,†ujar Gubernur BEM FMIPA periode 2020/2021 ini.
Pria kelahiran Bone, 14 Maret 1999 ini memilih Razali sebagai wakilnya dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Razali juga Gubernur BEM FKIP nonaktif. Keduanya saling mengenal dari pertemuan-pertemuan kegiatan dan diskusi sejak aktif di organisasi jurusan.
“Sering berinteraksi di hima [himpunan mahasiswa], terjalin komunikasi yang baik,†kata Kaharuddin saat ditemui di Perpustakaan UNRI.
Kahar dan Razali punya riwayat organisasi yang sama. Keduanya adalah kader rohaniwan islam atau rohis. Razali belajar berdakwah dari Unit Kegiatan Mahasiswa Islam Al Maidan, lembaga dakwah kampus FKIP UNRI.
Di luar kampus, Kahar dan Razali juga aktif di organisasi kepemudaan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia alias KAMMI. Belakangan para anggota KAMMI inilah yang mendominasi dalam kancah perpolitikan di kampus UNRI.
Razali mengenyam pendidikan di Kundur Utara, Kabupaten Karimun. Ia pernah mengecap program kampus mengajar besutan Menteri Nadiem Makarim.
“Ngajar di pedalaman Inhu [Indragiri Hulu] lebih kurang tiga bulan,†terang bekas Bupati Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP 2019/2020 tersebut.
Razali optimis mampu memenangi pemilihan, 14 Agustus ini. Pasalnya jumlah suara mahasiswa FKIP terbilang cukup besar, sekitar 5652 orang berpotensi mengalihkan suaranya ke pasangan 02 ini.
“Kalau dalam hal politik, ada hitung-hitungannya kan,†ujarnya.
Razali cerita, pada September tahun lalu, ia telah mengikuti seminar proposal. Setelah itu, ia berencana akan menyelesaikan skripsinya sebagai syarat dapatkan gelar sarjana pendidikan. Namun, hal itu keburu ditundanya. Lantaran banyaknya gelombang dukungan dari alumni serta mahasiswa se fakultas yang mendorongnya maju di pemilihan raya kali ini.
Keyakinannya kian bertambah setelah ia kumpulkan 16 ketua himpunan mahasiswa se-FKIP. Semua hima sepakat mendukung pencalonan Kaharuddin-Razali.
“Semua hima mendukung saya untuk naik,†kata anggota Ikatan Mahasiswa Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Seluruh Indonesia ini.
Pasangan yang memiliki jargon Harapan Kita ini, mengusung visi dan misi mewujudkan kreator pergerakan mahasiswa. Yang berfokus pada perbaikan kondisi internal kelembagaan mahasiswa UNRI.
Selain itu, permasalahan uang kuliah tunggal, sarana dan prasarana akademis hingga keamanan kampus juga menjadi fokus pasangan ini. “Sampai pelecehan seksual di lingkungan kampus,†kata Kahar.
Kahar juga katakan akan berkontribusi menciptakan suasana belajar dan berkegiatan yang aman dan nyaman. Ia mengklaim telah melakukannya di FMIPA. Seperti dibuktikannya dengan adanya palang otomatis dan pemasangan Closed Circuit Television di sudut-sudut fakultas.
Melihat banyaknya bangunan kampus yang mangkrak, pasangan ini buat startegi dengan menyiapkan tim satuan tugas untuk mengawasi setiap pembangunan di kampus. “Ada tim-tim, kalau digarap semua kewalahan nanti,†jelas Kahar.
Razali sebutkan misi yang akan jadi program kerja mereka jika terpilih nanti. Misi melakukan harmonisasi serta membangun sinergitas antar lembaga dan birokrasi kampus. Kedua, menjadikan BEM UNRI sebagai lembaga yang responsif dan solutif terhadap isu-isu strategis Riau dan Indonesia.
Ketiga, menjadi inisiator karya dan riset dalam hal peningkatan sumber daya mahasiswa yang berkualitas. Ini berkesinambungan dengan visi misi UNRI menjadikan lembaga perguruan tinggi yang unggul dalam risetnya tahun 2035. Dengan adanya misi tersebut, paslon 02 ingin menyukseskannya.
“Kami ingin menyukseskannya, menjadikan insan unri berkualitas kedepannya,†ucap razali.
Sambung Kahar, misi ini dibuat dengan tujuan untuk mempersiapkan alumni yang bisa berkompeten dan dapat bersaing di dunia kerja. Untuk meraihnya disusun dengan pemetaan potensi mahasiswa seperti entrepreneurship, professional, dan penelitian.
“Sebenarnya mahasiswa itu bergerak dibidang itu saja,†sambungnya.
Di bidang entrepreneurship akan diwujudkan dengan pengadaan kegiatan Inkubasi Start Up, lalu profesional diwujudkan dengan kegiatan perencanaan karier dan penelitian diwujudkan dengan riset yang melibatkan lembaga-lembaga penunjangnya.
“Itu program-program peningkatan mahasiswa,†tuturnya.
Juga wujudkan wadah mahasiswa untuk berkarya, penyaluran bakat, dan potensi mahasiswa UNRI sebagai misi keempat. UNRI menjadi rumah bagi seluruh mahasiswanya yang mempunyai bakat apapun.
“Milik semua mahasiswa dengan passion masing-masing,†tuturnya.
Lanjut kahar, mereka berkomitmen mengembangkan minat bakat mahasiswa. Karena mahasiswa tidak berkembang dalam akademik saja tetapi juga di bidang non-akademik. Baik bakat seni maupun olahraga.
“Karena pemimpin hadir bukan hanya penggerak tapi juga pemikir, bukan hanya menyelesaikan masalah tetapi mencegah masalah,†tutupnya.
Penulis: Febrina Wulandari
Editor: Andi Yulia Rahma