Kepala Staff Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo adakan kunjungan ke Universitas Riau (UR), Rabu (11/03). Bertajuk Peran Pemuda Dalam Menghadapi Proxy War. Acara berupa bincang-bincang bersama mahasiswa se Riau di Auditorium Sutan Balia Fakulltas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (FISIP).
Hadir pelaksana tugas Gubenur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi, Rektor UR Aras Mulyadi, Rektor UIN Suska Munzir Hitami, Rektor UIR Detri Karya, Rektor Unilak Syafrani, Rektor Politeknik Caltek Riau Hendriko, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Edi Rahma, Dekan FISIP UR Syafri Harto, dan dosen.
Peserta yang datang diantaranya mahasiswa UR, Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau, Universitas Islam Riau (UIR), Universitas Lancang Kuning (Unilak), dan Politeknik Caltek Riau.
Gatot Nurmantyo jelaskan proxy war adalah sebuah konfrontasi antara dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung. Alasannya untuk mengurangi resiko konflik langsung yang beresiko pada kehancuran fatal. Proxy war berada di Indonesia sejak lepasnya Timor-timor dari Indonesia. Biasanya pihak ketiga atau pemain pengganti adalah negara kecil. Bisa juga dari non negara seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi masyarakat, kelompok masyarakat atau perorangan.
“Cara menghadapi proxy war marilah kita belajar hidup, berdemokrasi lebih sehat, waras, bertanggung jawab, dan bermartabat,†papar Gatot Nurmantyo. Ia beri saran pada mahasiswa agar jadi tokoh, contoh dan agen perubahan dilingkungan sekitar. Diskusikan isu-isu yang aktual dan faktual. Serta utamakan belajar untuk meraih cita-cita. “Harus optimis pada mimpi dan action dalam meraih mimpi,†tegasnya.
“Kunjungan pertama KASAD ke UR ini berikan nuansa tersendiri bagi kampus. Selain itu juga sumbangkan motivasi bagi civitas akademika tidak hanya UR, tapi mahasiswa Riau pada umumnya,†ujar Aras Mulyadi. Ia juga katakan dengan pencerahan dari KASAD tentang proxy war, mahasiswa bisa antisipasi dan tahu bagaimana cara bertindak terhadap proxy war. Karena bisa saja sudah ada yang melakukan tanpa disadari. Ia berharap jika ada maka sadarlah bahwa itu berbahaya bagi negara dan dirinya, apalagi proxy war adalah musuh yang tidak kelihatan.
Komandan Korem (Danrem) 031/WB Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto katakan acara ini salah satu misi program kerja KASAD, dan bekerjasama dengan UR. Ia berharap peserta bisa menangkap esensi yang telah disampaikan karena anak muda harus punya peran dalam antisipasi proxy war.(*14)