Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2020 Universitas Riau (UNRI) gelar kegiatan bertajuk New Week Fest. Mengusung tema Young Generation for Live Expression, penggelaran acara ini dibuat sebagai tugas mata kuliah.
Hevi Susanti selaku dosen Ilmu Komunikasi sampaikan tujuan utama helatan ini. Yaitu untuk mempraktikkan ilmu yang telah diperoleh mahasiswa selama satu semester. Tepatnya dalam mata kuliah Event Organizer.
“Di mata kuliah event organizer itukan, memang tujuannya adalah membuat sebuah event,” katanya.
Hevi menambahkan bahwa praktik kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dulu, setiap kelas melaksanakan praktik secara terpisah, sehingga kegiatan yang dilaksanakan beragam. Kegiatannya bermacam-macam, mulai dari bincang-bincang hingga seminar.
Namun kali ini seluruh dosen pengampu mata kuliah tersebut sependapat untuk menyatukan keenam kelas. Tujuannya agar tercipta kegiatan yang lebih besar.
Ide ini tentu menimbulkan kendala. Terutama dalam komunikasi. Yogaraksa Adyatma, ketua pelaksana kegiatan bilang, sangat sulit untuk menyatukan perspektif dan referensi. Apalagi ada 284 orang yang ikut berkontribusi dalam acara.
Ia menyebut kendala tersebut merupakan pekerjaan rumah baginya dan rekan lainnya. Mereka harus mempu membuat satu dan yang lain saling berkontribusi dalam satu acara.
“Semua dapat space, semua dapat tempat untuk bersuara dan kita gabungin untuk bisa bikin satu acara yang komplit,” jelasnya.
Meskipun menghadapi banyak kendala, Yoga mengaku bersyukur karena semuanya dapat terlewati atas bantuan para panitia. Ia juga mengatakan bahwa peminat kegiatan ini terbilang banyak jumlahnya. Khususnya dari kalangan mahasiswa dan kawula muda.
“Jadi untuk New Week Fest ini berlangsung di tanggal 3-4 Desember. Cuma untuk dalam rangka media promosi kita ngadain pre event,” tambahnya.
Tambahnya lagi, acara ini mengusung konsep festival, yakni mengkolaborasikan aneka ragam seni dalam satu acara. Mulai dari penampilan musik, tari, puisi, dan drama. Pula pameran fotografi, videografi, dan lukisan.
“Untuk pengisi acara, kita kolaborasi juga dengan banyak seniman. Kayak ada dari seniman musik Reggae, ada dari musik Melayu, ada juga dari Poppunk,” katanya.
Acara berlangsung selama dua hari dengan lokasi yang berbeda-beda. Hari pertama ada Norman Berry, Adub Soundsystem, Sweet Reverse, dan Mine Akustik. Tak hanya itu, Riau Pos turut isi acara melalui bincang-bincang. Lokasinya berada di Taman Budaya Provinsi Riau, Sabtu (3/12).
Kemudian keesokan harinya merupakan acara puncak. Mereka hadirkan oIts Brads dan Semalam Saja. Serta Fourtwnty dan Azmi Alkatiri sebagai bintang tamu yang mengisi minggu malam di Taman Rekreasi Alam Mayang.
Yoga bilang bahwa harapannya terhadap event ini untuk memberi panggung dan eksposur kepada artis lokal. Selain itu adalah bagaimana kegiatan ini mampu menaikkan standar event sekelas mahasiswa di Riau, terutama Pekanbaru.
“Jadi aku pengin naikin kalau mahasiswa tu engga cuma sekedar bisa bikin expo, lho. Ga cuma sekedar bikin bazar. Tapi kita juga bisa bikin skala Pensi [pentas seni] yang diadakan sama kampus-kampus di Jawa sana,” tutupnya.
Penulis : Marchel Angelina
Editor : Karunia Putri