Pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa Koperasi Mahasiswa (Kopma) Universitas Riau, akan punya lapak usaha sendiri, pertengahan April mendatang. Namanya Kopmart 17. Kata Rifai Kepala Usaha Kopma, dinamakan Kopmart 17, karena memulai usaha ini pada 2017.

Rencananya, Kopmart 17 akan tersedia berbagai kebutuhan mahasiswa. Seperti buku dan alat tulis lainnya. Ada juga makanan ringan, minuman, layanan foto copy, print serta menu sarapan pagi seperti lontong. Kopmart 17 juga tempat nongkrong karena dibuka mulai pagi hingga 9 malam.

Tak hanya itu, pengelola Kopmart 17 juga menyediakan jasa transportasi taksi yang bekerjasama dengan beberapa perusahaan terkait. Layanan sablon baju juga ada di sini.

Untuk mendapat pemotongan harga tiap pembelian, pengelola Kopmart 17 juga menyediakan Kartu Sahabat Kopmart. Syaratnya dengan mendaftar terlebih dahulu menjadi anggota dan melewati beberapa prosedur yang ditentukan nantinya. Mahasiswa di luar anggota juga diperbolehkan membuka lapak di Kopmart 17. Tentunya dengan beberapa persyaratan yang dibuat.

Kopmart 17 berada di belakang gedung Satuan Pengawas Internal, bersebelahan dengan Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Tepatnya di depan Fakultas Perikanan dan Kelautan. Hanya beberapa langkah dari Perpustakaan Universitas Riau, juga tak jauh dari rektorat. Tempat ini bekas markas Resimen Mahasiswa yang sudah lama tak difungsikan.

“Lokasinya strategis. Saat pendaftaran ulang mahasiswa baru nanti pasti akan ramai,” jelas Rifai.

Usaha Rifai bersama Hariawan selaku Ketua Kopma, mendapatkan tempat untuk mendirikan mini market di lingkungan universitas ini dimulai pada Desember 2016. Awalnya, mereka mengusulkan tiga lokasi pada rektor. Dekat Balai Kesehatan, area Stadion Mini termasuk lokasi yang disetujui sekarang. Dua bulan mereka menunggu persetujuan untuk mendapatkan tempat.

Ini tidak mudah. Karena mereka harus berdiskusi terlebih dahulu dengan pihak rektorat mengenai profit dari usaha yang dibuat. Hariawan dan kawan-kawan meyakinkan rektor dengan cara mengembalikan tiap keuntungan yang diraih, untuk menyalurkan bakat dan minat wirausaha mahasiswa.

Setelah mendapat persetujuan, pengurus Kopma mulai merenovasi tempat dan baru selesai awal Maret yang lalu. Kata Rifai, mereka menghabiskan dana lebih kurang Rp 10 juta untuk memperbaiki tempat tersebut. Uang ini diperoleh dari iuran anggota dan menyisihkan beberapa dana kegiatan mereka selama tahun 2016.

Sekarang Kopmart 17 tinggal menunggu pemasangan listrik. Biaya pemasangan ini ditanggung universitas sementara biaya bulanannya jadi tanggungjawab pengelola Kopmart 17. Sembari menunggu itu selesai, beberapa kerjasama mulai dijalin, diantaranya, dengan PT Wing Panam, Indofood, Riau Andalan Pulp and Paper dan Coca-cola.*Fitri Merga Ayu.