Unit Kegiatan Mahasiwa Bahasa dan Sastra (UKM Batra) Universitas Riau adakan Pekan Teater Mahasiswa yang kelima. Pekan Teater Mahasiswa ini merupakan program kerja tahunan dari Batra. Jika dihari sebelumnya telah ditampilkan Lakon 13 Pagi, dihari Selasa (17/5) pementasan yang ditampilkan ialah Orang Asing.

Syafrial selaku dosen pembimbing Program Studi Bahasa Indonesia konsentrasi Sastra ungkapkan bahwa apa yang mereka tampilkan sudah baik, walaupun masih ada beberapa kesalahan bukanlah masalah. “Mereka juga masih dalam tahap belajar,” sambungnya.

“Pada dasarnya PTM ini adalah ujian dari program studi Bahasa Indonesia konsentrasi Sastra,” terang Ratna Sari, sutradara sekaligus pemain pada pementasan ini. Tiga bulan adalah waktu mereka untuk untuk mempersembahkan penampilan yang terbaik pada pementasan ini. Ia ungkapkan bahwa banyak kendala yang dialami dalam melakukan pementasan, namun dengan yakin dan optimis akhirnya pementasan ini sesuai yang diharapkan.

Persiapan tak hanya dari segi pemain saja, namun musik juga menjadi faktor kunci. Adanya musik dapat membuat imajinasi penonton berkembang maksimal. “Musik dan teater sangat berhubungan erat, untuk persiapan saja kami butuh waktu sekitar tiga minggu. Hal ini karena menyesuaikan dengan naskah dan pemain,” jelas Usman sebagai komposer musik.

Aryo sebagai pengamat memberi apresiasi kinerja Batra. “Pementasan tadi membuat saya terharu,” ungkapnya. Lebih lanjut Aryo bercerita bahwa untuk menjadi tokoh dalam suatu pementasan harus didukung oleh berbagai nutrisi seperti ilmu matematika, geometri, kimia, ekonomi, sosial, politik dan filsafat. Senada dengan itu, Monda sebagai pengamat juga memberi apresiasi yang sama pada kegiatan PTM V ini. “Konteks kegiatan ini adalah ujian, namun dibuka untuk umum dan ini sangat bagus,” imbuhnya.

Penonton pada lakon Orang Asing cukup banyak. Siti Aminah, mahasiswa jurusan Sendrastik Universitas Islam Riau (UIR) ungkapkan bahwa pertunjukan sudah bagus hanya saja ada beberapa bagian yang kurang seperti keadaan ruangan yang kecil dan kurang layak. “Alasan menonton pertunjukan ini karena ingin tahu dan untuk menambah wawasan,” tambahnya. Siti Aminah berharap agar ruangan dan fasilitas pertunjukan untuk kedepannya agar lebih memadai. *Annisa