Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Bahana Mahasiswa Universitas Riau (UNRI) peringati hari jadi yang ke tiga puluh lima tahun pada tujuh belas Juli 2018. Konsepnya sama dengan tahun lalu, yakni acara peringatan hari jadi dan pelatihan pers mahasiswa nasional bertajuk Kenal Sastrawi.
Acara peringatan hari jadi dilaksanakan di aula pasca sarjana UNRI pada pukul tujuh malam. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Ketua Ikatan Alumni, kelembagaan mahasiswa selingkungan UNRI, alumni Bahana Mahasiswa, Forum Pers Mahasiswa Riau, peserta Kenal Sastrawi dan Pemerintah Kabupaten Kampar hadiri acara ini.
Foto-foto dan karya alumni masa lampau dipajang dari depan aula sampai bagian dalam.
Agus Alfinanda, Pemimpin Umum Bahana Mahasiswa, beri sambutan. Ia sampaikan terima kasih kepada seluruh hadirin. Ia kemudian jelaskan bahwa usai acara peringatan hari jadi, peserta Kenal Sastrawi akan dibawa ke Bangkinang untuk mengikuti pelatihan selama lima hari.
“Harapannya acara ini dapat menjadi wadah perkenalan antar LPM se-Indonesia,†ujar Agus.
Selanjutnya, Fakhrunnas MA Jabbar, Ketua IKA Bahana bercerita mengenai sejarah Bahana. Usai Fakhrunnas beri sambutan, Arizon, Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian Kabupaten Kampar, datang mewakili Bupati Kampar sampaikan sambutan. Ia ucapkan selamat atas bertambahnya usia Bahana dan berharap kegiatan Kenal Sastrawi yang akan dilaksanakan di Bangkinang berjalan lancar.
Kata sambutan selanjutnya disampaikan oleh Syapsan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNRI.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan doa, penyerahan kenang-kenangan ucapan terima kasih kepada pihak sponsor, dan pemotongan nasi kuning sebagai simbol bertambahnya usia Bahana.
Pembawa acara kemudian menutup rangkaian acara malam itu, lalu menyerahkan ke Abu Bakar Siddiq, alumni Bahana Mahasiswa, untuk menjadi moderator diskusi. Diskusi ini antara alumni dengan pengurus Bahana dan teman-teman pers mahasiswa se-Indonesia.
Setiap pemimpin umum atau pemimpin redaksi diberikan waktu untuk menceritakan bagaimana Bahana pada masa mereka. Fakhrunnas, Abu Bakar, Elmustian Rahman, Zulmansyah Sekedang, Hanshardi, Hapiz, dan Made Ali bergantian cerita. Mereka cerita tentang problematika yang dialami antar generasi dan bagaimana mereka menanggulanginya, serta saran kepada Bahana agar menjadi lebih baik.
Penulis: Reva Dina Asri
Editor: Rizky Ramadhan