Mahasiswa Universitas Riau (UR) lakukan aksi lanjutan di depan Kampus Bina Widya UR Panam, Kamis (26/11). Aksi mahasiswa sebagai bentuk ketidakpuasan atas aksi yang telah dilakukan sehari sebelumnya di Radio Republik Indonesia (RRI) Pekanbaru.

Beranggotakan lebih dari 300 orang, mereka menutup separuh jalan dan pembakaran ban. Sehingga terjadi kemacetan yang cukup parah, para pengendara yang pergi dari arah garuda sakti menuju ke arengka terpaksa dialihkan melalui jalan sebelahnya.

Arah jarum jam menunjuk angka 2 siang lewat, mahasiswa berkumpul dan menyuarakan aspirasi—atas perlakuan polisi yang telah menyerang mereka di RRI. Mereka kenakan helm sebagai pelindung kepala, antisipasi hal diluar dugaan.

Hingga pukul 5.24 para mahasiswa masih menunggu kedatangan pihak aparat yang telah lama mereka nanti. Seluruh mahasiswa ikut menyanyikan mars mahasiswa dan Indonesia Raya yang dilantunkan sore itu.

Mahasiswa juga membuat makam tiruan di tengah jalan dan ditaburi bunga serta disiram air, sebagai rasa kekesalan terhadap pihak kepolisian. Namun pada pukul 5.40 mahasiswa yang sebelumya duduk teratur mulai berdiri dan mengejar ke arah terjadi keributan. Adanya mobil warna silver dengan BM 1735 OM yang dinaiki seorang polisi dikejar mahasiswa. Mobil tersebut dilempari batu dan dipukuli oleh massa, sehingga kaca bagian belakang dan samping mobil tersebut pecah.

Hal tersebut sempat membuat ricuh pihak mahasiswa, namun kemudian tenang kembali. Mahasiswa pun diintruksikan untuk mundur kembali kedalam kampus dan menutup pintu gerbang.

Sebuah mobil water boombing dari polisi didatangkan untuk menyiram api dari ban yang dibakar. Namun hanya sebentar mobil tersebut datang dan kemudian melanjutkan pergi. Pada pukul 18.25 masa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Riau (BEM UIR) datang. Mereka berencana menemui pihak UR untuk ikut melakukan aksi pada malam tersebut. (*23)