Manajement Expo Berlangsung 14 Hari

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi (FE), gelar Management Expo 2014  di halaman  Gedung Dosen Boesman Shaleh FE. Stand dibuka pukul 8 pagi hingga 3 sore selama 14 hari. Dibagi jadi dua gelombang kelompok stand. Gelombang pertama, 12 – 17 Mei, gelombang kedua 19 – 24 Mei dan tiap gelombang ada 39 stand yang berasal dari 17 kelas.

Expo bertajuk Be SMART—S adalah Strategic thinking. M adalah Motivator. A adalah Ambisius. R adalah Risc manager. T adalah Totality. Kata SMART tersebut jadi tujuan dan harapan expo. Di presentasikam oleh Deny Danar selaku Ketua Panitia yang miliki harapan pada calon intrepreneur muda di Manajement Expo.

“Ketika dia buka usaha maka akan jadi seorang manajer dan nantinya harus bisa berfikir strategic dari planning yang dibuatnya. Memotivasi bawahan saat bisnisnya up and down nantinya, miliki ambisi, tahu resiko tiap keputusan yang sudah diambil. Dalam bisnis pasti ada risc manager dan seorang bisnisman harus total, jadi tidak sekedar sampingan, jadilah interpreneur yang smart,” jelas Deny juga Dosen Kewirausahaan FE.

“Acara ini sudah yang keempat kalinya, dimulai sejak 2011 lalu,” tutur Muhammad Hidayat, peserta stand. Pengambilan nilai praktek lapangan dari mata kuliah kewirausahaan (KWU), berarti yang buka stand adalah mahasiswa yang ambil mata kuliah KWU. “Kami praktek langsung kelapangan, jadi tidak hanya teori saja,” tambahnya.

Menurut Deny, mereka diberi kebebasan dalam membuka stand. “Mereka diajarkan untuk bisa mencium peluang usaha ataupun peluang pasar, apalagi mereka anak ekonomi. Kita latih dan nilai bagaimana mereka bisa menerapkan manajemen kewirausahaannya,” tuturnya.

Banyak yang dijual di expo misalnya, goreng, roti jala, aneka minuman dan lainnya. “Beberapa mahasiswa sudah ikut expo, ada yang berhasil buka usaha sendiri,” ujar Deny. Ada stand kopi paying, asalnya dari acara kayak gini dan akhirnya mereka ini joint lalu buka di belakang Giant.Kaau memang berniat, tentu bisa dikembangkan,” ujar Deny.

Modal dan cara pengadaan stand adalah tanggung jawab tiap kelompok. “Kami usahakan modal jualan dengan gumpulkan uang perorang yang ditetapkan kelompoknya,” ujar Rahma Nur Amira jurusan Manajemen 2013. Modal yang terkumpul kami susun dengan mengajukan proposal agar tidak berserakan datanya, tutupnya. #Ayunda Prastiwi